Sejak setahun lalu, sate taichan kian digemari banyak orang. Warung yang tadinya hanya satu, kini sudah menjamur ke mana-mana.
Feed.merdeka.com - Sejak setahun lalu, sate taichan kian digemari banyak orang. Warung yang tadinya hanya satu, kini sudah menjamur ke mana-mana. Bahkan sampai mendirikan kafe dengan menu utama sate taichan.
Berbeda dengan sate pada umumnya di Indonesia, sate taichan tidak dibakar sampai cokelat dan warna putihnya tetap terlihat. Bumbunya pun hanya terdiri dari jeruk nipis, cabe dan beberapa bumbu masak lainnya, lalu disajikan tanpa bumbu kacang.
Dari mana sih asal mulanya?
Nah, tim Feed mencoba mencari tahu asal sate ini. Setelah ditelusuri, ternyata ada dua pengakuan berbeda soal asal mula sate taichan dibuat.
Di kawasan Senayan, dulu cuma ada satu penjual sate taichan. Dia adalah Bang Amir. Jualannya yang unik dan pertama ini membuat banyak orang penasaran, bahkan ada yang sudah mengantre padahal kiosnya belum dibuka.
"Pertamanya ada pasangan yang laki-laki orang Jepang yang perempuan orang kita (Indonesia), masih ingat saya nama perempuannya, Inet. Laki-lakinya itu mau bikin sate sendiri. Dia kasih garam ke dagingnya sama jeruk (nipis) dan sambal. Terus saya tanya 'Ini sate apa namanya?' kata orangnya 'taichan!',” cerita Amir.
Pendapat berbeda justru diungkap oleh Delle karnagi, pemilik kedai Sate Taichan Deka. Lelaki ini berganti profesi, sebelumnya dia adalah pedagang sate Madura.
Dia mengungkapkan, saat itu salah satu penjual sate madura kedatangan dua pengunjung, salah satu pembeli berasal dari Korea Selatan. Bentuk sate yang dibaluri bumbu kacang dan rasa yang manis membuat pendatang itu merasa aneh, dia lantas berdiri dan membakar satenya sendiri.
Setelah dibakar sendiri, sate itu hanya dibumbui dengan cabai dan jeruk nipis. Sejak itulah nama taichan muncul.
"Kata orang-orang, di Korea, sate taichan itu merupakan makanan 'pendorong minuman'. Jadi kalau mau cepat mabuknya, mereka makan sate taichan dulu. Mereka percaya makanan pedas itu kombinasi yang tepat dengan alkohol," kata Mpok Encop, ibu Delle.
Keunikan itulah yang membuat banyak pedagang sate beralih dari menjual sate khas Madura menjadi sate taichan. Kini, makanan tersebut tak hanya berada di kawasan Senayan saja, tapi juga ke seluruh nusantara.