Ibu hamil tak bisa sembarang mengonsumi obat-obatan. Sekalipun dalam keadaan sakit, obat yang layak diminum harus atas anjuran dokter.
Feed.merdeka.com - Ibu hamil tak bisa sembarang mengonsumi obat-obatan. Sekalipun dalam keadaan sakit, obat yang layak diminum harus atas anjuran dokter, apalagi sifatnya antibiotik.
Studi terbaru menyebutkan, ibu hamil yang mengonsumsi antibiotik untuk mengobati infeksi punya risiko mengalami keguguran dua kali lipat. "Penelitian kami menunjukkan bahwa beberapa jenis antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi rentan dengan keguguran, bahkan tingkat kerawanannya dua kali lipat," kata Anick Berard, pakar farmasi dari Univesite de Montreal, Quebec, Kanada, seperti dikutip dari artikel boldsky, Selasa (16/5).
Penelitian ini sudah dipublikasikan di Canadian Medical Association Journal. Antibiotik yang dimaksud antara lain makrolida, kuinolon, tetrasiklin, sulfonamida dan metronidazol.
Dari temuan 8.702 kasus yang masuk kategori kelahiran spontan, sebagian besar sebabnya karena faktor klinis. Biasanya, usia saat mengandung, dan ragam masalah kesehatan yang diderita si ibu hingga menyebabkan infeksi termasuk sejumlah faktor menyebab keguguran.
Meskipun angka risiko ibu hamil mengonsumsi antibiotik cukup tinggi, hingga mencapai 30 persen, hal itu bisa dicegah selama penggunaannya sesuai resep dokter. Berkaca dari temuan ini, dia mengimbau pada para dokter agar lebih berhati-hati menuliskan resep untuk mengobati penyakit infeksi yang keluhkan ibu hamil.