1. HOME
  2.  » 
  3. TAG
  4.  » 
  5. S
  6.  » 
  7. SEPAKBOLA


  8. Reporter :     13 Oktober 2017 06:45

    Kisah Egy 'Messi' yang mimpinya jadi pemain profesional hampir dikubur orangtua

    "Ketika saya bertemu dengan orangtuanya, saya malah dimarahi. Mereka menduga saya hanya menginginkan uang."

    Feed.merdeka.com - Bintang lapangan Timnas Indonesia U-19, Egy Maulana Vikri mendapat banyak perhatian pengamat sepakbola dalam dan luar negeri. Dengan kemampuannya kini, ia digadang-gadang bakal merumput di benua Eropa.

    Namun siapa sangka, mimpi Egy untuk menjadi pemain profesional hampir dikubur dalam-dalam oleh orangtuanya. Hal itu dikarenakan keterbatasan ekonomi keluarga.

    Egy memang berkemampuan di atas rata-rata. Bahkan saat ini, ia disandingkan dengan nama Lionel Messi. Hanya saja, para pencari bakat meminta sejumlah uang untuk memasukan Egy ke Timnas Indonesia junior. Dari sanalah, orangtua Egy tidak percaya lagi akan janji-janji manis para pencari bakat itu.

    Melansir dari Goal.com, sosok yang menjemput Egy dari rumah untuk menjadi pemain profesional datang. Ia bukanlah pelatih Timnas U-19 kini, Indra Sjafri, melainkan adalah Subagja.

    Egy mengungkap, pria bernama Subagja itu merupakan orang yang paling berjasa dalam kariernya. "Hubungan saya dahulu lebih kepada Pak Bagja. Beliau adalah sosok yang selama ini membawa saya kemana-mana. Beliau yang menemukan saya, lalu beliau merekomendasikan saya ke coach Indra," tambah dia.

    Ternyata, sosok Subagja Suhian yang mengorbitkan Egy adalah seorang pengusaha yang memiliki kepedulian besar terhadap sepakbola nasional. Namanya memang tak populer, karena kurang suka mendapat sorotan media.

    BACA: Masuk 60 terbaik dunia, Egy satu-satunya pemain tanpa klub

    "Saya hadir di lapangan Taman Setiabudi Indah (Tasbih), untuk melihat Egy yang waktu itu masih berusia 11 tahun. Saya langsung tahu kalau dia memang punya bakat yang luar biasa!" kisah Subagja.

    Tak pikir panjang, Ia langsung berkeinginan membawa Egy ke Jakarta untuk dibina. Pelatih Egy kala itu, coach Mayang, langsung menerima permintaan Subagja dengan senang hati.

    Persoalan tidak sampai di sana, Subagja diharuskan meminta izin dahulu pada orangtua pemain bernomor 10 itu.

    "Ketika saya bertemu dengan orangtuanya, saya malah dimarahi. Mereka menduga saya hanya menginginkan uang, seperti yang kerap mereka alami sebelumnya. Saya pun berusaha keras meyakinkannya," tutur Subagja.

    Dia mengaku sampai menelepon anak yang dulu pernah dididiknya yang kini jadi legenda sepakbola Indonesia, yaitu Firman Utina. "Supaya orangtua Egy semakin yakin, saya sampai menelepon Firman Utina dan suaranya saya loudspeaker," kenangnya.

    Akhirnya, orangtua Egy yakin kepada Subagja. Mereka pun mengizinkan untuk membawa anak kesayangannya ke Ibu Kota. Di sana, Subagja membuat perjanjian lisan dengan mereka. Dia ingin jadi bapak angkat Egy selama dibina.

    "Ketika nanti Egy sudah sukses masuk televisi dan menjadi profesional serta nasional, saya akan mengembalikan Egy ke orangtuanya. Kami pun sepakat," terang Subagja.

    Selama itu, Egy benar-benar dibina dan membawanya masuk Sekolah Olahraga Ragunan. Potensi Egy pun terasah maksimal, yang kemudian membawanya menjadi skuad Timnas U-14, U-16, hingga kini jadi andalan di U-19. (Randi Mulyadi/ita)

    WHAT DO YOU THINK?
    MUST READ STORIES