1. HOME
  2.  » 
  3. TAG
  4.  » 
  5. S
  6.  » 
  7. SAINS


  8. Reporter :     9 Oktober 2017 06:45

    Ternyata, Bulan pernah punya atmosfer kayak Bumi

    Sayang, atmosfer itu kemungkinan menghilang ke...

    Feed.merdeka.com - Badan antariksa Amerika Serikat, NASA, mengungkapkan hasil penelitian terbaru. Diperkirakan, Bulan pernah punya atmosfer seperti Bumi sekitar 3-4 miliar tahun lalu.

    Atmosfer ini muncul ketika letusan-letusan gunung melontarkan gas ke atas permukaan Bulan, demikian dilansir dari laman livemint.com, 6 Oktober 2017.

    Ketika melihat ke Bulan, permukaan gelap basalt terlihat dalam bentuk cekungan besar. Lautan-lauatan basalt yang dikenal dengan nama Mare (jamak: Maria) itu meletus ketika inti Bulan masih panas dan ada aliran magma yang kadang-kadang menembus permukaan Bulan.

    Magma itu kemudian mengalir hingga ratusan kilometer. Analisis dari sampel Bulan mengindikasikan bahwa magma-magma itu membawa juga komponen gas, seperti karbon monoksida, air, sulfur, dan jenis volatil lainnya.

    Peneliti dari NASA and Lunar and Planetary Institute di Amerika Serikat menghitung jumlah gas yang naik dari lahar tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa gas-gas itu kemudian berkumpul mengitari Bulan dan membentuk atmosfer sementara.

    Lapisan atmosfer paling tebal terjadi selama puncak aktivitas vulkanik sekitar 3,5 miliar tahun lalu. Atmosfer ini diperkirakan bisa bertahan selama 70 tahun, sebelum akhirnya menghilang ke luar angkasa.

    Dua tekanan gas paling besar diproduksi ketika lautan lahar memenuhi cekungan (basin) Serenitatis and Imbrium sekitar 3,8 juta dan 3,5 miliar tahun lalu.

    Margin lautan lahar itu dieksplorasi oleh astronot  pada misi Apollo 15 dan 17. Misi ini sukses mengumpulkan sampel yang tak hanya mengindikasikan usia erupsi, tapi juga mengandung bukti keberadaan gas-gas yang diproduksi dari erupsi tersebut.

    “Jumlah total air yang dilepaskan itu hampir dua kali volume air di Danau Tahoe,” kata Debra H Needham, ilmuwan di NASA Marshall Space Flight Center. Meskipun sebagian uap air itu hilang ke luar angkasa, kemungkinan sebagian besar air itu 'menemukan jalannya' menuju kutub-kutub Bulan. (ita)

    WHAT DO YOU THINK?
    MUST READ STORIES