Tak banyak yang tahu, ini 4 fakta menarik tentang Starbucks

Feed.merdeka.com - Nama Starbucks mungkin sudah tidak asing lagi didengar. Tempat ngopi ini selalu ada di hampir setiap pusat belanja maupun pusat-pusat kota. Iya, karena Starbucks merupakan perusahaan kedai kopi terbesar di dunia dengan jaringan global yang berkantor pusat di Seattle, Amerika Serikat. Perusahaan ini tercatat sudah memiliki 20.519 kedai di 65 negara, termasuk Indonesia.

Meski sudah terkenal, masih ada sejumlah fakta mengejutkan yang belum diketahui semua orang. Dikutip dari laman Popsugar, berikut fakta unik Starbucks yang didapat langsung dari mantan karyawannya.

1. Cara hemat

Bagi yang ingin hemat atau tak suka es, bisa minta light ice agar takaran minumannya lebih banyak. Begitu juga Anda yang ingin hemat uang, saat pesan minuman panas coba minta gelas yang lebih besar.

"Anda akan mendapatkan minuman yang lebih besar dengan harga lebih kecil. Kebanyakan barista akan menjadi malas dan hanya mengisinya dengan banyak susu steamed," katanya.

2. Barista wajib isi gelas penuh

Meskipun Starbucks pernah mendapat gugatan karena tidak mengisi penuh minuman pelanggan, seorang barista meyakini bahwa bukanlah kebijakan perusahaan untuk menghemat pengeluaran.

"Saya selalu mengisi gelas saya sampai penuh seperti diperintahkan. Tetapi kenyataannya mungkin Anda bertindak kasar kepada barista sehingga mereka tidak menyukainya. Jadi ramahlah terhadap mereka," tuturnya.

3. Bekerja terasa menyenangkan

Bekerja di Starbucks itu artinya Anda tidak hanya minum kopi di pagi hari. Karena selain membuat kopi sangat menyenangkan, Anda juga bisa minum minuman tak terbatas secara gratis.

Pilihan minuman di Starbucks
Starbucks/Starbucks

4. Starbucks Donasikan Makanan

Pernah bertanya-tanya apa yang terjadi pada semua kue yang tidak terjual pada hari itu?

Starbucks mengumumkan untuk menyumbang 100 persen dari semua sisa makanan untuk mereka yang lapar. Mantan karyawan ini menegaskan bahwa di tempatnya bekerja, mereka melakukan itu sepanjang waktu.

"Saya tahu banyak yang berpikir menyumbang makanan itu adalah bohong. Tetapi saya mengepak makanan sisa itu dan melihat kotak-kotak makanan itu dijemput oleh organisasi amal yang berbeda," ujarnya.