1. HOME
  2.  » 
  3. TAG
  4.  » 
  5. V
  6.  » 
  7. VIRAL NEWS


  8. Reporter : Stella Maris    7 November 2017 18:00

    Sandi Uno sebut Tanah Abang macet karena pejalan kaki, warganet: pendapat konyol!

    "...canggih statement si bapak."

    Feed.merdeka.com - Beberapa waktu lalu, seorang pedagang kaki lima (PK) diwawancarai salah satu pembawa berita dari stasiun televisi. Dia mengatakan kalau kemacetan, bukan disebabkan karena PKL.

    Macet terjadi, justru karena para pejalan kaki yang bersliweran di kawasan tersebut. Terkait hal itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, dalam pernyataannya juga mengatakan hal yang sama seperti PKL itu.

    Kesemrawutan Tanah Abang menurutnya disebabkan karena adanya pembangunan jalan. "Nomor duanya tumpahnya pejalan kaki yang keluar dari stasiun Tanah Abang dan banyak angkot yang parkir liar atau ngetem," jelas Sandi. 

    Pernyataan tersebut mengundang beragam komentar dari warganet di Twitter:

    buyungkiu: Aku setuju ama Om Sandy yg bilang pejalan kaki yg bikin macet Tanah Abang. Mreka pada jalan di jalan umum, bukan di trotoar (trotoar penuh)

    anie_rahmi: Tuhan bersama mereka yang keluar dari stasiun Tn Abang setelah lelah dan sesak di commuter line kemudian dituding jadi penyebab kemacetan

    @deeroo0990: masih ngakak dgn alasan tanah abang macet gara2 pejalan kaki. mngkn pejalan kaki di suruh terbang semua ya. (emoji)

    ulumtjl: Karena menyebabkan tanah abang jadi macet, maka semua pejalan kaki disana harus naik ojek terbang semua..!!!@sandiuno

    ferynugra: Pejalan kaki yang bikin macet di Tanah Abang udah kaya laler, canggih statement si bapak (emoji)

    Sammisoh: Benar aja Sandi terima bulat2 pndapat konyol PKL yg katakn macet itu penyebabnya pejalan kaki yg trlalu bnyk belanja

    RinjaniJB: Ngawur : menuding pejalan kaki yg belanja di PKL Tanah Abang penyebab macet.  Bersihkan PKL, pejalan kaki hanya akan berjalan, ga belanja !

    Nah menurut kalian gimana guys? Jadi penyebab kemacetan itu siapa?

    WHAT DO YOU THINK?
    MUST READ STORIES