Wilayah Indonesia merupakan daerah rawan gempa bumi karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu: Lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.
Lempeng Indo-Australia bergerak relatif ke arah utara dan menyusup ke dalam lempeng Eurasia. Sementara lempeng Pasifik bergerak ke arah barat.
BMKG: Pusat gempa Tasikmalaya di darat, disebabkan lempeng Indo-Australia
Jalur pertemuan lempeng ini berada di laut sehingga apabila terjadi gempa bumi besar dengan kedalaman dangkal, akan berpotensi tsunami. Jadi, selain rawan gempa, Indonesia juga rawan tsunami.
Belajar dari pengalaman kejadian gempabumi dan tsunami di Aceh, Pangandaran dan daerah lainnya, mitigasi menjadi kunci untuk meminimalisasi jumlah korban jiwa. Selang waktu antara gempa bumi dan tsunami itu dapat digunakan untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat sebagai salah satu upaya mitigasi bencana tsunami dengan membangun Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (Indonesia Tsunami Early Warning System / Ina-TEWS).
Gempa bumi Tasikmalaya pada 15 Desember 2017, juga diikuti dengan peringatan dini tsunami. Peringatan ini kemudian dicabut Ina-TEWS pada Sabtu, 16 Desember 2017 pukul 02.26 WIB.
Cincin Api Pasifik
Lempeng tektonik juga memicu munculnya kawasan gunung berapi aktif di seluruh dunia. Saat ini kita mengenal apa yang disebut Cincin Api Pasifik yang melingkar dari Amerika Utara, Jepang, Indonesia, Hawaii dan kembali ke arah Amerika Selatan.
Mengerikan, seorang pemuda dibius dan diperkosa oleh 2 wanita paruh baya di Afsel
15 Desember 2017 17:0130 kali operasi plastik demi kekasih, wanita ini menyesal luar biasa
15 Desember 2017 15:00Penumpang gigit telinga pria ini karena temannya bicara terlalu keras
15 Desember 2017 14:00Gemar review mainan di Youtube, Bocah 6 tahun ini raup Rp149 miliar
15 Desember 2017 12:01