1. HOME
  2.  » 
  3. TAG
  4.  » 
  5. K
  6.  » 
  7. KEJAHATAN


  8. Reporter :     27 Oktober 2017 13:30

    68 hujaman pisau tanpa ampun

    Dari CCTV, tampak bahwa Saima tiba di depan rumah pukul 11.07 malam waktu setempat. Ketika Saima masuk dan berusaha menyalakan lampu, Sabah menghujamkan pisau itu ke tubuh Saima hingga 68 kali. Tanpa ampun.

    Sebagian besar, hujaman pisau itu diarahkan sang adik ke wajah dan kepala sang kakak.  

    Teriakan Saima yang kesakitan itu terdengar hingga ke rumah para tetangga. Warga di sekitar rumah Saima kemudian mendatangi tempat kejadian perkara dan menemukan wanita 34 tahun itu sudah bersimbah darah di lorong rumah dekat pintu depan.

    Hari itu,  Hafeez sedang pergi ke luar untuk mendampingi mertuanya melayat kerabat yang meninggal. Saima tidak bisa ikut karena harus bekerja sebagai penjaga orang jompo, malam itu. Sementara Sabah di rumah menjaga anak-anak Saima.

    Mereka sekeluarga memang tinggal di bawah atap yang sama, bersama orangtua dan seorang adik Saima lainnya.

    Sebelumnya, Hafeez sempat mengatakan bahwa keluarga tengah berduka sangat dalam karena kehilangan Saima. "Dia adalah wanita penyayang, istri yang setia, dan anak tercinta, dan paling peduli pada saudara," kata pria yang bekerja sebagai supir taksi itu.

    Rumah yang menjadi saksi bisu pembunuhan keji itu kini dijual dengan harga sekitar 360 ribu poundsterling atau sekitar Rp6,3 miliar.

    "Ini adalah mimpi paling buruk sebuah keluarga. Ini di luar bayangan keluarga manapun, ketika seorang anak perempuan membunuh dengan keji anak perempuan lainnya," kata Kepala Inspektur Detektif Adam Gallop.

    FOTO: Lorong rumah in menjadi tempat pembunuhan brutal seorang adik (The Sun)

    NEXT: Pelaku sempat kelabui polisi

    Pelaku sempat kelabui polisi

    WHAT DO YOU THINK?
    MUST READ STORIES