1. HOME
  2.  » 
  3. TAG
  4.  » 
  5. T
  6.  » 
  7. TNI


  8. Reporter : Yulistyo Pratomo    23 Mei 2017 18:05

    Kamu perlu tahu, ini alasan kenapa TNI identik dengan loreng

    Pasti banyak yang bertanya-tanya, kenapa sih tentara harus pakai loreng?

    Feed.merdeka.com - Hampir semua tentara di seluruh belahan dunia, termasuk Tentara Nasional Indonesia (TNI) selalu menggunakan seragam loreng. Seragam ini punya berbagai macam warna, mulai dari cokelat, hijau sampai hitam, tergantung kebutuhan.

    Pasti banyak yang bertanya-tanya, kenapa sih tentara harus pakai loreng?

    Jawabannya adalah untuk keperluan penyamaran, terutama untuk menghindari pantauan musuh. Baik saat bertahan maupun menyerang. Penyamaran ini tidak hanya digunakan untuk personel infantri, mulai dari pesawat, kendaraan hingga peralatan militer menggunakannya.

    Dengan baju loreng, militer dapat melakukan kamuflase sebagai salah satu teknik survival, yang mengacu pada metode untuk membuat pasukan militer tidak dapat terdeteksi pasukan musuh. Penerapan warna dan bahan kostum perang dan peralatan militer digunakan untuk menyembunyikan mereka dari pengamatan visual.

    Karena menyaru dengan suasana di sekitarnya, pasukan yang menggunakan seragam ini sekilas tidak akan terlihat, serta mengurangi kemungkinan menjadi sasaran tembak.

    Menilik kembali ke era kuno, saat itu pasukan militer tidak menggunakan baju loreng. Mereka lebih memilih warna yang mencolok dan berani buat menakut-nakuti musuh, termasuk mengidentifikasi kawan dan lawan saat kabut datang. Baju loreng pertama digunakan awal 1800-an oleh beberapa unit militer untuk melindungi diri dari tembakan senjata.

    Unit pasukan yang mengadopsi perta kali warna loreng adalah Resimen Senapan ke-95 dan Resimen Senapan ke-60. Pakaian itu dipakai saat Perang Napoleon untuk memperkuat garis pertempuran tentara Inggris. Saat membawa Rifles Baker (senjata dengan bayonet) dan memperluas area pertempuran, pasukan ini mengenakan jaket hijau, berbeda dengan resimen lain yang mengenakan jubah merah tua.

    Namun hal ini sempat terlupakan pada perang dunia kedua. Pasukan Inggris malah menggunakan pakaian yang cukup mencolok, sebaliknya tentara Nazi Jerman sudah mengaplikasikan sebagian besar pasukannya mengenakan seragam loreng. Ternyata cara ini cukup ampuh mengurangi korban selama pertempuran.

    Berbeda dengan banyak pasukan asing yang kebanyakan memakai warna cokelat di putih, TNI memilih warna hijau. Alasan utamanya adalah medan, negara kita dominan pepohonan berwarna hijau, tanah dan kayu yang berwarna coklat, sehingga TNI lebih memilih pola M81 Woodland, yang populer dari tahun 1981.

    Kamuflase ini lebih ke arah pertahanan diri dari penglihatan visual, meski ada teknologi baru untuk mendeteksi keberadaan manusia mengunakan sinar inframerah dan lain sebagainya, namun juga sudah di temukan metode dan kamuflase yang berbeda pula.

    Kini bukan hanya TNI, Polri juga kembali menggunakan seragam loreng. Seragam ini dipakai sebagai kamuflase untuk menghadapi kelompok Santoso di belantara Poso.

    WHAT DO YOU THINK?
    MUST READ STORIES