4. Mulas
Stres bisa mengganggu fungsi pencernaan Anda. Hal ini karena tubuh memproduksi lebih banyak asam di pencernaan. Ini bisa memperlambat pengosongan makanan dari perut, yang menyebabkan gas dan juga rasa kembung. Bahkan, ini bisa membuat kontraksi pada usus dan menyebabkan keram dan diare, kata Deborah Rhodes, MD, seorang dokter dari Mayo Clinic.
Untuk atasi hal ini, Anda bisa menggunakan teh jahe atau obat sakit perut.
5. Sering flu atau kedinginan
Stres menekan sistem kekebalan tubuh yang membuat Anda mudah sakit. "Ketika orang stres, mereka sakit. Bisa karena pilek atau kedinginan. Ini muncul karena sistem imun tidak bisa melawan virus," kata Dr Levine dari Carnegie Mellon University di Pittsburgh.
Survei yang mereka lakukan menunjukkan, mereka yang menghadapi tekanan dua kali lebih sering, lebih mungkin sakit ketimbang mereka yang memiliki sedikit masalah. Untuk mengatasi hal tersebut, suplemen dengan zinc atau pelega tenggorokan dapat mengurangi rasa dingin.
Meditasi, olahraga teratur, dan banyak tidur mampu membantu menghilangkan stres dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
6. Jerawat
Saat stres, tubuh memompa lebih banyak hormon seperti kortisol, yang menyebabkan kelenjar kulit menghasilkan lebih banyak minyak. Minyak berlebih ini bisa menyebabkan jerawat ketika masuk dalam folikel rambut ditambah dengan kotoran dan sel kulit mati.
Untuk mengatasi ini, krim yang mengandung benzoyl peroxide atau asam salisilat bisa membersihkan jerawat jika dioleskan secara teratur. cuci muka dengan teh hijau atau, mengoleskan lidah buaya juga bisa dilakukan. Sifat antibakteri mereka dapat meningkatkan penyembuhan.
7. Susah konsentrasi
Stres bisa menyebabkan penyakit mental. Terlalu banyak hormon stres dapat membuat lebih sulit fokus dan konsentrasi. Untuk itu, Anda harus berlatih untuk bisa lebih tenang dan menemukan fokus Anda kembali.
8. Rambut rontok
Stres mampu mendorong banyak folikel rambut ke dalam sebuah fase untuk beristirahat. Menurut Mayo Clinic, hal ini menyebabkan rambut-rambut tersebut rontok. Namun, begitu tingkat stres Anda kembali normal, rambut Anda mungkin akan tumbuh kembali normal.
(Sumber: Liputan6.com)