Serba-Serbi Tatang Koswara, Si Sniper Legendaris RI

Feed - Kabar duka kembali menyelimuti Tanah Air. Kali ini Indonesia harus kehilangan salah satu prajurit terbaiknya, Tatang Koswara, saat sedang mengisi acara di sebuah televisi swasta, Selasa, 3 Maret 2015.

Almarhum Tatang meninggal pada usia 68 tahun dengan pangkat terakhir pembantu letnan satu (peltu). Penyebab utamanya dipastikan bahwa Tatang terkena serangan jantung saat siaran. Selama perjalanan karirnya di medan perang, Tatang dikenal sebagai pribadi yang tangguh. Selama empat kali terjun ke medan perang, Tatang telah membunuh 80 orang.

Kini sang prajurit telah tutup usia, baju loreng kebanggaan hanya menggantung dan jadi saksi hidup sang legenda. Lalu bagaimana perjalanan hidup Tatang Kosawara? Berikut kisahnya seperti yang dilansir kompas.com.

1. Tatang tak niat jadi tentara

via iberita.com

Meski sang ayah seorang tentara, ternyata Tatang Koswara tak memiliki niat untuk mengikuti jejak ayahnya. Dia mengaku terjun ke dunia militer secara tidak sengaja. Namun takdir berkata lain, Tatang yang awalnya hanya disuruh ibunda untuk mengantarkan adik mendaftar menjadi anggota TNI. Tatang justru terlibat dan ditawari untuk mendaftar sebagai anggota TNI oleh perwira Dandim di Banten.

Dan benar saja, ketika seluruh persiapan dan mendaftar lewat jalur Tamtama, Tatang berhasil lulus uji, sementara sang adik harus mengulang di tahun depan. Baca selengkapnya Perjalanan Hidup Tatang Koswara.

2. Tatang terpilih jadi sniper saat perang di Timor Timur

via merdeka.com

Setelah benar-benar masuk di dunia militer, Tatang mencuri perhatian atasannya. Kekuatan fisik dan kemampuan menembaknya membuat kagum banyak pihak. Di tahun 1974-1975, Tatang terpilih untuk masuk dalam program pelatihan mobile training teams (MTT) yang dipimpin pelatih dari Baret Hijau Amerika Serikat, Kapten Conway. Dari pelatihan itu, Tatang banyak mendapat ilmu tentang dunia pertempuran.

Usai pelatihan, Tatang dipilih Kolonel Edi Sudrajat, Komandan Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdiktif) Cimahi, Jawa Barat, untuk menjadi pengawal pribadi sekaligus sniper saat masuk ke medan perang di Timor Timur pada tahun 1977-1978. Baca selengkapnya Perjalanan Hidup Tatang Koswara.

3. Tatang masuk 14 besar sniper terbaik dunia

via merdeka.com

Kecermatan Tatang dalam menembak musuh rupanya dilirik dunia. Dalam buku Sniper Training, Techniques and Weapons yang ditulis Peter Brookesmith, nama sang prajurit tatang Koswara masuk dalam jajaran penembak jitu terbaik dunia. Tatang masuk daftar 14 besar Sniper’s Roll of Honour di dunia. Baca selengkapnya Perjalanan Hidup Tatang Koswara.

4. Pensiun, Tatang hidup dari warung makan

via kompas.com

Sejak pensiun di tahun 1996, tatang bersama sang istri Tati Hayati hidup mengandalkan warung makan yang mereka jalani. Sejak pukul 06.30 WIB Tati sudah memulai berdagang menyajikan menu santap untuk para tentara di arung makannya yang bertempat di Kodiklat TNI AD, Jalan Aceh, Bandung.

Saat masih bugar Tatang dan Tati kerap kali bahu-membahu menjalankan warung makan tersebut. Namun semenjak sang prajurit divonis mengidap penyakit jantung, kegiatannya di warung berkurang. Baca selengkapnya Perjalanan Hidup Tatang Koswara.

5. Tatang Koswara tutup usia

via dream.co.id

Selasa 3 Maret 2015, rupanya menjadi hari akhir bagi sang legenda, Tatang Koswara. Saat sedang siaran acara di sebuah stasiun televise swasta, tatang mendadak mengalami serangan jantung. Tubuhnya roboh tak berdaya. Veteran TNI AD yang masuk daftar 14 penembak jitu terbaik dunia itu meninggal dunia dengan dengan pangkat terakhir pembantu letnan satu (peltu). Jenazah Tatang Koswara akan dikebumikan di Cibaduyut, Jawa Barat, Rabu, 4 Maret 2015. Baca selengkapnya Perjalanan Hidup Tatang Koswara

Lihat juga: Detik-detik Meninggalnya Tatang Koswara, Sniper Terbaik Dunia.