Ngeri, Perkembangan Metode Jambret Masa Kini

Feed - Tingkat penjambretan di kota-kota besar di Indonesia masih meresahkan. Hanya demi sebuah tas, seorang pelaku kejahatan akan tega mencelakai hingga membunuh korbannya. Dikatakan Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombespol Rikwanto, jambret terus meningkat angkanya dari lima hingga sepuluh persen pertahunnya. Ini membuat pihak kepolisian mengambil langkah tegas dengan mengizinkan anggotanya untuk menembak pelaku penjambretan.

"Kami mengambil langkah tegas. Jika tidak menyerah, anggota akan menembak mereka untuk dilumpuhkan. Kami tidak ingin mengambil risiko," ujar Rikwanto seperti dikutip dari Jawapos pada Desember 2014. Agar tidak menjadi korban, lihat perkembangan metode jambret yang ada di Ibu Kota.

via seattleinvestigator.blogspot.com

1. Pejalan kaki
Pelaku yang mengendarai motor biasanya menyasar pejalan kaki yang sudah mereka incar dari tempat kerja, ATM, atau pusat perbelanjaan. Pelaku biasanya akan mengikuti korbannya untuk kemudian menodongkan senjata dan mengambil barang berharga.

Lokasi yang biasanya rawan ada di Jakarta Pusat, yaitu Jalan Kebon Sirih, sekitar Tugu Tani, sekitar Monas, sekitar Sarinah, Jalan Tanah Abang II, Simpang Lima Senen, Depan Stasiun Gambir, Pejambon, Kramat Raya, dan Jalan Salemba Raya.

via www.telegraph.co.uk

2. Pengendara motor
Pelaku biasanya mengendarai motor akan mengincar sesama pengendara motor terutama perempuan. Mereka akan beraksi di malam hari dengan sasaran utama tas korban.

3. Penumpang angkot
Pelaku penjambretan di angkot biasanya sudah mengincar korban yang umumnya perempuan. Ada yang bergerombol dalam melakukan aksinya, ada juga yang nekad terang-terangan meminta-minta secara paksa dengan berbagai alasan hingga penjambretan.

via www.standard.co.uk

4. Wanita dengan tas bertali panjang
Wanita memang menjadi incaran utama para jambret karena dianggap mudah ditaklukkan. Namun wanita dengan tas bertali panjang ternyata lebih menjadi incaran karena membuat para penjambret leluasa.