1. HOME
  2.  » 
  3. TAG
  4.  » 
  5. P
  6.  » 
  7. PERISTIWA


  8. Reporter :     15 Februari 2018 19:02

    Tragis, siswi SMP tewas ditebas pisau mesin pemotong rumput

    Insiden nahas itu terjadi saat tiga siswa tengah berlatih baris-berbaris di lapangan sekolah mereka.

    Feed.merdeka.com - Sebuah peristiwa tragis menimpa seorang siswi asal Malaysia, Nur Afini Roslan, pada Selasa 13 Februari 2018. Saat itu ia dan kedua temannya Abdullah Hazlan, 14, dan Mohd Farhan Reza Badrol Hesam, 13, sedang berlatih baris-berbaris untuk hari olah raga di lapangan sekolah mereka di Gemas, Negeri Sembilan, Malaysia.

    Namun, tragedi nahas terjadi ketika sebuah pisau dari mesin pemotong rumput menimpa ketiga siswa tersebut, menyebabkan kepala Nur Afni terbagi dua, dan menewaskannya seketika. Kedua temannya melarikan diri dengan luka ringan di tubuh.

    Paska kejadian tersebut, sekolah memutuskan untuk menutup dan membatalkan acara hari olah raga mereka, yang seharusnya digelar hari ini, Kamis 14 Februari 2018. Menurut New Straits Times, mesin pemotong rumput ditarik oleh traktor dan ketiga siswa tersebut diyakini berada di dekat mesin saat insiden mengerikan terjadi.

    Sehubungan dengan kasus ini, polisi distrik Tampin menahan laki-laki berusia 26 tahun yang mengoperasikan traktor tersebut dalam upaya untuk menyelidiki situasinya. Namun, menurut Harian Metro, operator pemotong rumput sekarang telah dibebaskan dengan jaminan polisi hari ini setelah penyelidikan awal tidak menunjukkan unsur kejahatan di balik tragedi tersebut.

    Meskipun demikian, kasus ini masih akan diselidiki berdasarkan Bagian 304 KUHP karena pembunuhan yang tidak disengaja. Karena berita tentang kejadian mengerikan itu mulai meluas, Kementerian Pendidikan juga menangani kasus tersebut, mengatakan bahwa pemeliharaan sekolah seperti pemotongan rumput tidak boleh dilakukan di sekolah pada jam sekolah, terutama saat lapangan sekolah digunakan.

    Wakil Menteri Pendidikan Datuk P. Kamalanathan dikutip oleh New Straits Times mengatakan, "Kementerian saat ini sedang menyelidiki bagaimana kecelakaan itu terjadi termasuk jika ada aspek kelalaian di pihak sekolah atau kontraktor yang telah melakukan pekerjaan tersebut."

    Kapolda Tampin Kepala Polisi Hamazah Abd Razak juga menyatakan bahwa polisi akan bekerja sama dengan instansi terkait lainnya, termasuk Departemen Pekerjaan Umum Malaysia (JKR) dan Departemen Forensik untuk menentukan penyebab kejadian tersebut. Dia mengatakan, "Investigasi ini akan mencakup berbagai area, dan kami juga akan menyelidiki bagaimana pemotong rumput pemotong rumput bisa putus. Selain itu, kami juga akan menyelidiki bagaimana pisau bisa memukul korban dari kejauhan."

    Tadi malam, jenazah Nur Afni diantar ke tempat pemakaman Muslim Kampung FELDA Sungai Kelamah pada pukul 22.00 waktu setempat setelah autopsi dilakukan. Pemakaman tersebut dilaporkan dihadiri oleh sekitar 100 orang, termasuk keluarga, teman, dan guru sekolahnya.

    WHAT DO YOU THINK?
    MUST READ STORIES