1. HOME
  2.  » 
  3. TAG
  4.  » 
  5. K
  6.  » 
  7. KESEHATAN


  8. Reporter :     15 Februari 2018 17:34

    Benarkah Albothyl bukan obat untuk sariawan?

    Albothyl adalah obat yang digunakan untuk mengobati....

    Feed.merdeka.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merekomendasikan masyarakat untuk tidak menggunakan Albothyl sebagai obat sariawan. Dalam surat edaran yang beredar luas itu, BPOM menganggap kandungan policresulen dalam bentuk cairan obat luar konsentrat 36 persen yang terdapat dalam Albothyl tidak terbukti secara ilmiah sebagi obat luar.

    Seperti diketahui, selama ini banyak masyarakat yang menggunakan Albothyl untuk mengobati sariawan. Menurut BPOM, penggunaan obat ini berisiko atau berbahaya jika tidak diencerkan terlebih dahulu. (Baca: Beredar surat BPOM, jangan pakai Albothyl untuk obati sariawan)

    Surat rekomendasi itu membuat kehebohan, sebab masyarakat mengenal obat itu untuk mengatasi sariawan dalam waktu singkat.

    Pemberitahuan BPOM juga menimbulkan spekulasi di kalangan masyarakat dengan adanya informasi yang menyebut bahwa Albothyl bukanlah obat untuk sariawan. Benarkah demikian?

    Seperti dikutip dari hellosehat.com, Albothyl adalah obat yang digunakan untuk mengobati peradangan serviks dan vagina, atau untuk infeksi dan kerusakan jaringan.

    Meski demikian, penggunaan Albothyl untuk daerah keintiman juga tidak boleh sembarangan. Selalu konsultasikan pada dokter atau apoteker sebelum memulai pengobatan.

    Albothyl tidak dianjurkan untuk digunakan pada pasien di bawah usia 18 tahun dan wanita pascamenopause.

    Apakah Albothyl aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    Belum ada informasi yang memadai tentang keamanan dalam menggunakan obat ini selama masa kehamilan dan menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.

    Obat ini juga dapat menyebabkan efek samping, yakni adanya perasaan aneh di dalam rahim, ketidaknyamanan di perut bagian bawah, iritasi vagina. Vagina kering dan reaksi alergi. 

    Foto: Albothyl/mediskus

    WHAT DO YOU THINK?
    MUST READ STORIES