1. HOME
  2.  » 
  3. TAG
  4.  » 
  5. M
  6.  » 
  7. MEDIA SOSIAL


  8. Reporter :     28 Desember 2017 19:00

    Kampanye 'Celup' di media sosial, mahasiswa UPN Jatim minta maaf

    Akun tersebut mendorong pengikutnya untuk memotret pasangan yang sedang bermesraan di ruang publik kemudian mengunggah dan melaporkannya.

    Feed.merdeka.com - Beberapa waktu lalu sebuah akun @cekrek,lapor.upload di Instagram tiba-tiba menjadi ramai diperbincangkan. Akun tersebut melakukan kampanye di media sosial yang mendorong pengikutnya untuk memotret pasangan yang sedang bermesraan di ruang publik kemudian mengunggah dan melaporkannya.

    Sontak akun yang mengkampanyekan 'anti-asusila' ini menjadi viral setelah dibahas di media sosial.

    "Celup merupakan kampanye anti-asusila yang dilaksanakan untuk mengembalikan ruang publik yang sesungguhnya," berikut penjelasan yang mereka unggah di akun Instagram tersebut.

    Kampanye ini mendorong orang untuk memotret "tindak asusila di sekitarmu", dan foto yang dikirimkan kemudian akan mendapat poin.

    Jika pengguna mendapat 300 poin, mereka bisa mendapat voucher pulsa yang total bernilai Rp100.000 dan gantungan kunci sementara pengguna yang mengumpulkan 500 poin bisa mendapat kaus.

    "Jangan ragu, pelaku tindak asusila dapat dikenakan pidana kurungan penjara lima tahun atau denda sebanyak Rp5 miliar," tulis mereka di salah satu foto yang mereka unggah.

    Bukan hanya di Instagram, kampanye ini juga menawarkan berbagai stiker yang dijual di aplikasi chat LINE.

    Keberadaan kampanye ini kemudian menjadi viral di media sosial. Pertama lewat akun @prastyphylia yang sudah disebarkan lebih dari 1.200 kali.

    Banyak pihak yang mengkhawatikan aksi kampanye ini bisa berujung kepada aksi main hakim sendiri. Perdebatan panas pun terjadi media sosial terkait kampanye ini.

    Terkait pro dan kontra yang merambah di tengah-tengah publik akan aksi kampanye ini, Mahasiswa desain komunikasi visual (DKV) Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur (UPN Jatim) yang menginisiasi kampanye anti-asusila ini angkat bicara.

    Menurut penggagas ide, Celup hanyalah sebuah tugas kuliah yang tidak real untuk dilakukan.

    Mereka mengaku hanya mendesain hal tersebut hanyalah karena tugas semata.

    Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak yang merasa terganggu atas adanya kampanye tersebut.

    Dalam pernyatataan tersebut juga disampaikan bahwa belum ada bukti bahwa mereka telah mengupload foto-foto tindak asusila di media sosial.

    Selain itu, mereka juga meminta kepada publik yang mengunggah foto anggotanya ketika sedang bersama kekasihnya untuk segera dihapus.

    Lihat video selengkapnya di tautan ini.

     

     

     

    WHAT DO YOU THINK?
    MUST READ STORIES