1. HOME
  2.  » 
  3. TAG
  4.  » 
  5. K
  6.  » 
  7. KISAH INSPIRATIF


  8. Reporter : Stella Maris    17 Januari 2018 15:03

    Bocah ini mencatat biaya hariannya dan janji mengembalikan uang itu ke ayahnya

    Qing mencatatnya dalam sebuah buku dan bocah itu merinci biaya sejak dia berusia sembilan tahun.

    Feed.merdeka.com - Uang bukan hal penting bagi anak-anak pada umumnya, apalagi pemberian orangtua. Tapi tidak dengan bocah berusia 11 tahun ini yang justru memikirkan cara, untuk mengembalikan uang orangtuanya.

    Dikutip laman World of Buzz, bocah bernama Xiao Qing asal Kabupaten Nantou, China itu membuat perincian biaya harian yang dihitung sejak dia berusia sembilan tahun.

    "Semua uang itu harus kembali lagi pada ayah ketika umurku 20 tahun," kata Qing. Bukan tanpa alasan mengapa Qing harus bersusah payah menghitung biaya tersebut.

    Dalam buku catatan itu, halaman pertama berisi tentang keinginan dan kebutuhannya.

    Uang diganti berdasarkan penghitungannya dalam buku catatan
    © 2018 feed.id/Apple Daily Taiwan via Worldofbuzz.com

    Keinginan adalah segala sesuatu yang dia inginkan dan akan dicapai dengan uangnya sendiri. Sementara kebutuhan yang ditulis adalah segala biaya yang ditanggung ayahnya, seperti biaya pendidikan dan bayaran bela diri yang diikutinya, Taekwondo.

    Ternyata Qing juga mengikuti kompetisi bukan hanya Taekwondo tapi juga renang. Dari kompetisi yang diikuti itu, dia mendapatkan medali dan hadiah uang tunai.

    Uang tunai yang diperolehnya dibagi 20 persen untuk mewujudnyatakan keinginannya, 30 persen dikembalikan pada sang ayah, dan 50 persen ditabung.

    Prestasi yang berhasil diraih Qing © 2018 feed.id/Apple Daily Taiwan via Worldofbuzz.com

    Ya, Qing menganggap penting biaya yang dikeluarkan, mengingat uang hasil jerih payah ayahnya dalam membesarkannya. Biaya itu dipandangan Qing karena ayahnya ingin mensejahterakan keluarganya.

    Diketahui orangtua Qing sudah bercerai. Selain dengan ayah, Qing juga tinggal bersama kakek dan tiga orang saudara ayahnya yang lain.

    Ayah dan saudaranya bekerja sebagai pandai besi. Nah untuk meringankan beban sang ayah, Qing mengambil tanggung jawab merawat kakeknya. Selain itu Qing bercita-cita menjadi pelatih olahraga, dengan harapan bisa mensejahterakan keluarganya.

     

    WHAT DO YOU THINK?
    MUST READ STORIES