1. HOME
  2.  » 
  3. TAG
  4.  » 
  5. K
  6.  » 
  7. KESEHATAN


  8. Reporter :     21 Februari 2018 11:02

    Makan gorengan dan risiko penyakit jantung

    Perlu diketahui, penumpukan plak kolesterol dalam jangka panjang membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Hal ini dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit jantung, seperti aritmia dan gagal jantung.

    Selain itu, risiko stroke juga bisa meningkat sebagai efek kebanyakan makan gorengan. Penyakit serius ini ditandai dengan sakit kepala yang terasa dashyat dan sensasi pening.

    Bedanya, gejala sakit kepala tanda penyakit jantung dan stroke tidak serta-merta langsung terjadi setelah makan.

    Oleh karenanya, hindari asupan lemak trans dengan menghindari makanan gorengan yang berlemak tinggi untuk membantu menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol.

    Lemak trans buatan juga dapat ditemukan di banyak makanan, antara lain, biskuit, makanan beku olahan siap pakai, makanan ringan (seperti keripik kentang, dan keripik lainnya), gorengan fast food, krimer kopi, margarin, dan shortening.

    Food and Drug Administration (FDA) menyatakan bahwa lemak trans baiknya dikonsumsi tidak lebih dari 1 persen dari kalori harian setiap harinya. Minyak zaitun dan kanola bisa menjadi alternatif pengganti minyak sayur yang terhidrogenasi.

    Sebagai gantinya, perbanyak konsumsi buah, sayuran, gandum utuh, produk susu rendah lemak, unggas, ikan dan kacang-kacangan.

    Batasi juga konsumsi daging merah, makanan dan minuman yang mengandung banyak gula. Dan biasakan untuk membaca label nilai informasi gizi pada setiap makanan kemasan.

    INTRO

    WHAT DO YOU THINK?
    MUST READ STORIES