Manusia ternyata memiliki sejarah kelam mengenai pilihan cara mengeksekusi orang.
Feed - Indonesia tengah bersiap melakukan eksekusi mati pada terpidana narkoba, Maret 2015. Ada dua terpidana yang akan dieksekusi di Nusakambangan, Jawa Tengah, dengan cara menghadap regu tembak.
Meski kontroversial, hukuman mati merupakan penalti yang sudah sering digunakan di dunia. Pilihan caranya pun ada beragam, tergantung kebijakan dari badan hukum yang terlibat.
Namun, manusia ternyata memiliki sejarah kelam mengenai pilihan cara mengeksekusi orang. Selain karena membuat si terpidana menderita, salah pilihan cara eksekusi mati bisa menyebabkan dendam bagi anggota keluarga yang ditinggalkan. Lihat ragam ekseksui mati paling zalim seperti dikutip dari List Verse.
via List Verse
Dasi Kolombia
Ini adalah metode eksekusi mati di mana tenggorokan korban disayat dan lidahnya ditarik keluar dari arah luka yang menganga. Ini digunakan kala masa kelam di Kolombia yang disebut La Violencia yang dimulai pada tahun 1948.
via List Verse
Bestiarii
Metode ini memaksa terpidana mati untuk menghadapi makhluk buas dalam kondisi telanjang. Kalau pun mereka selamat dari terkaman makhluk buas pertama, mereka tidak akan hidup karena akan dikirim makhluk buas berikutnya hingga menyebabkan si terpidana mati.
via List Verse
Diremukan
Ini merupakan metode hukuman mati yang sering ditemukan di Asia Selatan dan Tenggara selama kurang lebih 4.000 tahun. Biasanya digunakan gajah untuk meremukkan mereka yang dihukum mati. Bangsa Romawi dan Kartago diketahui juga menggunakannya sesekali.
via List Verse
Sarang ular
Sesuai namanya, terhukum mati dimasukkan ke dalam sarang ular berbisa hingga akhirnya tewas karena racun yang menyebar di dalam tubuh. Eksekusi ini pernah dirasakan oleh Ragnar Lodbrok yang kalah perang dari Raja Aelle II dari Northumbria. Metode ini juga pernah diterapkan di China.
via List Verse
Dijatuhkan
Metode membunuh terhukum mati dengan melemparnya dari ketinggian sudah lama digunakan oleh manusia, bahkan hingga saat ini. Amnesti Internasional merilis bahwa Iran menggunakannya untuk menghukum dua pria terdakwa pemerkosa dua mahasiswa. Mereka dilempar dari atas tebing hingga tewas.