Presiden Jokowi nanya kabar, eh para santri Sumenep malah ketawa

Feed.merdeka.com - Ada cerita lucu saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Sumenep, Jawa Timur pada 8 Oktober 2017. Jokowi menanyakan kabar dengan dialek setempat, tapi malah disambut dengan tawa.

Cerita itu diunggah Jokowi dalam status di fanpage terverifikasi miliknya, Presiden Joko Widodo, 9 Oktober 2017. Bermula saat Jokowi mau menanyakan kabar. "Beremma kaberre?" Itu sapaan dalam bahasa Madura untuk "apa kabar."

"Saya mengucapkannya di hadapan para santri dan kiai di Pesantren Al Amien Prenduan, Sumenep, kemarin. Tapi orang-orang malah tertawa," tulis Jokowi.

Jokowi menduga, dialek yang dia pakai kurang tepat sehingga terdengar lucu di telinga hadirin. "Belum sefasih Pak Soekarwo, Gubernur Jawa Timur yang sebelumnya bersapa-sapaan bahasa Madura dengan para santri."

Tapi, Jokowi pantang menyerah. Dia lalu mencoba lagi, dan kali ini di akhir pidato. "Mator sakalangkong."

Para santri dan kiai se-Madura terlihat senang dan bertepuk tangan. "Aha... Sepertinya sudah tepat," tulis Jokowi.  

Di sana, Jokowi mengaku mendatangi tiga pesantren di sana, menghadiri tiga acara berbeda. Pertama, ke Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-guluk menghadiri peringatan Hari Perdamaian Internasional yang dihelat di Institut Ilmu Keislaman Annuqayah, perguruan tinggi yang dikelola Yayasan Annuqayah.

Dari Guluk-Guluk, Jokowi ke Pondok Pesantren Al Amien Prenduan, ikut dalam Halaqah Kebangsaan Ulama, Pengasuh Pesantren, dan Santri Berprestasi se-Madura.

Setelah itu, Jokowi dan rombongan beranjak ke Pondok Pesantren Al Karimiyyah, Beraji, di Kecamatan Gapura. Di sana saya bersilaturahmi dengan sejumlah ulama, tokoh masyarakat, hingga warga sekitar.

"Sungguh hari yang padat. Sekali lagi, "Mator sakalangkong". Terima kasih." (ita)