1. HOME
  2.  » 
  3. TAG
  4.  » 
  5. K
  6.  » 
  7. KISAH MIRIS


  8. Reporter :     16 Maret 2018 18:00

    Miris, murid SD di Sumatera Utara dihukum jilati toilet oleh gurunya!

    Murid itu dihukum menjilati toilet sebanyak 12 kali oleh gurunya. Ya, menjilati toilet dengan lidahnya.

    Feed.merdeka.com - Hukuman yang diberikan guru terhadap muridnya seringkali membuat heboh dunia pendidikan. Seperti yang terjadi di Sumatera Utara ini.

    Lantaran lupa membawa pekerjaan rumah atau PR, seorang murid dihukum menjilati toilet sebanyak 12 kali oleh gurunya. Ya, menjilati toilet dengan lidahnya.

    Siswa sekolah dasar berinisial MB, mengalami hukuman fisik yang buruk yang oleh gurunya, RM, karena tidak mengerjakan pekerjaan rumahnya di sebuah sekolah dasar yang terletak di desa Cempedak Lobang, Sumatera Utara pekan lalu, seperti dilansir Coconuts.

    Mengetahui anaknya dihukum begitu tentu saja orangtuanya sangat marah terhadap guru RM, dan mereka melanjutkan mengajukan keluhan kepada pihak sekolah. "Anak saya disuruh menjilati toilet 12 kali. Tapi setelah empat jilatan, dia muntah," kata SH, ibu MB.

    Dia mengatakan, akan lebih dapat diterima jika anaknya dihukum untuk membersihkan toilet. Namun, gurunya justru memberikan hukuman berat yang bisa membahayakan kesehatan anaknya.

    "Suami saya mendatangi sekolah untuk bertemu dengan guru itu. Saya marah, kesal. Kenapa tidak ada hukuman lain?" kata sang ibu.

    Dinas pendidikan kabupaten telah mengkonfirmasi bahwa insiden tersebut terjadi dan mereka telah memberi sanksi kepada guru tersebut. Namun, guru tersebut dimutasi ke sekolah lain sebagai sanksinya, yang dianggap sangat ringan, mengingat apa yang telah dia lakukan terhadap muridnya.

    "Berdasarkan penyelidikan kami, guru yang bersangkutan menghukum siswa karena tidak melakukan pekerjaan rumahnya. Kami telah memberi sanksi kepada RM dengan memindahkannya ke sekolah dasar negeri di Tebing Tinggi," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sergei Bedagai Joni Walker Manik.

    "Dia manusia, dia bisa membuat kesalahan. Tapi kami tidak membela dia. Kami menasihatinya dan memberinya sanksi atas tindakannya," katanya.
    Ini bukan pertama kalinya kejadian miris seperti itu terjadi di sekolah-sekolah di Indonesia.

    WHAT DO YOU THINK?
    MUST READ STORIES