Mengapa banyak artis Korea yang bunuh diri?

Feed.merdeka.com - Panggung hiburan Korea Selatan kembali berduka. Salah satu anggota boyband Shinee, Jonghyun, dinyatakan meninggal pada 18 Desember 2017.

Yang membuat fans KPop kian pilu adalah penyanyi bernama lengkap Kim Jong-hyun itu tewas bunuh diri. Dia diduga keracunan karbon monoksida dari briket batubara yang diduga sengaja dia bakar di atas penggorengan.

Kasus bunuh diri Jonghyun menambah deret dan daftar bintang Hallyu yang memutuskan untuk mengakhiri hidup mereka. Sebelum Jonghyun, ada selebriti Lee Eun-ju, U;Nee, Jeong Da-bin, Ahn Jae-hwan, Choi Jin-sil, Choi Jin-young, hingga Park Yong-ha yang bunuh diri pada 30 Juni 2010.

Baca: Ini daftar artis Korea yang bunuh diri

Meski tak ada data akurat, demikian dikutip dari laman Chosun.com, selebriti Korea Selatan nampaknya cenderung lebih mudah bunuh diri dibanding bintang-bintang dari Amerika Serikat, Eropa, atau Jepang. Padahal, mereka mengalami tekanan yang sama sebagai superstar, yakni popularitas dan gaya hidup yang tidak teratur.

Lantas, apa yang mendorong bintang-bintang Hallyu bunuh diri?

Angka bunuh diri tertinggi di dunia

Masih dikutip dari laman yang sama, Korea Selatan memiliki tingkat bunuh diri salah satu tertinggi di dunia.

Data WHO tahun 2015 menunjukkan, tingkat bunuh diri Korea Selatan mencapai 24,1 dalam 100 ribu populasi. Dari data WHO itu juga terlihat, warga berjenis kelamin laki-laki cenderung lebih tinggi dengan angka 36,1. Sementara tingkat bunuh diri perempuan adalah 13,4.

Data Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) juga setali tiga uang. Korea Selatan termasuk negara dengan angka bunuh diri tertinggi di antara negara-negara OECD.  Korea bahkan 'mengalahkan' Jepang yang ada di tingkat 18,7 per 100 ribu orang. Sementara rata-rata angka bunuh diri di negara-negara OECD ada di angka 12 orang per 100 ribu (2013). 

Menurut ahli, kasus bunuh diri para pesohor bisa memberi wawasan mengapa orang Korea cenderung mudah memutuskan bunuh diri.

Psikolog dari Yonsei University, Hwang Sang-min, menjelaskan orang Korea cenderung membentuk identitas mereka melalui bagaimana mereka dilihat dan diterima orang lain. "Ketika mereka tidak bisa menunjukkan sisi terbaiknya kepada orang lain, mungkin mereka akan menyerah dan mengambil keputusan drastis," jelas Sang-min.

Kecenderungan itu, imbuhnya, cenderung menguat di antara selebriti--yang notabene mata pencahariannya bergantung pada popularitas mereka.

Foto: Jonghyun (Koreaboo)

NEXT: Kisah artis takut mencari bantuan psikiatri