Saat belia dibesarkan di pinggir kali, hidupnya pernah terpental karena digusur. Jokowi adalah contoh bahwa ketekunan tidak hanya berbuah sukses di bisnis, tapi juga bisa menjadi jendela menuju Istana.
Feed - Dan inilah presiden kita itu. Semasa belia pernah berdagang di pasar, membantu sang ayah yang berjualan kayu di tepi jalan. Ketika musim penghujan tiba, dia menjadi tukang ojek payung pada sebuah pasar di Solo, kota yang menyimpan begitu banyak sejarah dan warganya memendam bara nasionalisme yang kuat.
Pada masa belia itu pula, dia menyimpan kenangan tentang bagaimana para pedagang kecil di pasar harus menelan kekalahan terhadap kemajuan. Digusur dari pinggir jalan, memindahkan dagangan ke sana ke mari, dan bersiasat dengan petugas yang datang mengusur.
Masa kecil yang susah itulah yang membuat Jokowi tidak saja tahu susahnya menjadi pedagang kecil, tapi juga peka terhadap mereka. Ketika masuk bangku sekolah, kuliah dan juga bekerja, dia tetap menjaga hubungan baik dengan para pedagang itu, yang mungkin saja sudah bersalin generasi.
Para pedagang kecil, kaki lima dan orang-orang pinggir jalan itulah yang menjadi salah satu tumpuan politik Jokowi ketika bertarung merebut kursi Walikota Solo. Dua kali menang.
Ketika dicalonkan menjadi Presiden pertengahan tahun ini, warga-warga di pasar itu pula yang menjadi salah satu kekuatan politiknya di tingkat lokal. Jokowi adalah contoh bahwa kekuatan politik bisa dibangun secara sederhana, setia pada orang-orang sederhana dan setia pada perkara-perkara yang kecil.
Berikut sejumlah titik penting dalam perjalanan hidup Presiden Indonesia yang ke-7 itu.
1. Semasa Kecil Jokowi Sering Berdagang Di Pasar
Jokowi terlahir dari keluarga yang biasa-biasa saja dan bukanlah orang yang berkecukupan. Bapaknya seorang pedagang kayu di pinggir jalan, untuk membantu pendapatan keluarganya, pria kurus ini pun mencoba peruntungannya untuk berdagang di pasar.
Sewaktu SD ia berdagang apa saja yang dikumpulkan untuk biaya sekolah. Jokowi terbilang sudah mandiri sedari kecil, ia tak ingin menyusahkan bapaknya yang tukang kayu dengan mengumpulkan uang receh demi receh untuk sekolah. Baca selengkapnya di sini.
2. Pernah Menjadi Ojek Payung
Ketika berjualan di pasar, ia sering melihat dengan langsung bagaimana para pedagang dikejar-kejar aparat, diusir tanpa rasa kemanusiaan yang penuh ketakutan untuk berdagang.
Selain berjualan di pasar, kadang ia juga mengojek payung, membantu ibu-ibu membawa belanjaan dengan menjadi kuli panggul. Sejak kecil Jokowi tau bagaimana susahnya menjadi rakyat. Baca selengkapnya di sini.
3. Jokowi Diterima di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, jurusan kehutanan
Keigigihannya sejak kecil pun berlanjut hingga ia beranjak dewasa. Keterbatasannya biasa yang dialaminya tidak menjadi hambatan untuk mencapai kesuksesan. Untuk sekolah, ia tidak menggunakan sepeda atau kendaraan lainnya, joko memilih untuk berjalan kaki menuju sekolah.
Ketekunannya menuntut ilmu membuat Joko Widodo diterima di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, jurusan kehutanan. Kesempatannya menduduki bangku perkulihan dimanfaatkan dengan sangat baik. Ia dengan tekun mempelajari struktur kayu dan bagaimana pemanfaatannya serta teknologinya. Baca selengkapnya di sini.
4. Setelah kuliah Jokowi menjadi tukang gergaji kayu
Pemahamannnya tentang kayu meyakinkan Joko Widodo untuk menjadi tukang gergaji kayu setelah menyelesaikan kuliahnya di UGM. Melihat industry kayu mengalami kemajuan yang begitu pesat, pria yang saat ini memiliki 3 anak ini pun mencoba untuk menekuni bidang mebel.
Rumah kecil milik orang tauanya yang dimiliki satu-satunya ia jadikan jaminan ke Bank untuk sebagi modal usaha. Resiok yang terbilang besar pun tidak sia-sia, bisnis mebel yang ia tekunin sukses dan mampu mempekerjakan orang di lingkungannya. Baca selengkapnya di sini.
5. Jokowi masuk dunia politik karena ingin berterima kasih pada bangsa
Setelah sukses dalam dunia bisnis, Jokowi pun terjun ke ranah politik sebagai bentuk terima kasihnya kepada tanah air. Keberadaannya dalam dunia perpolitiakan di rasa mencengangkan, karena badannya yang kurus layaknya tukang becak tidak dipercayai oleh dirinya sendiri.
Namun beruntungnya Jokowi, ia berhasil masuk di saat warga Solo sedang merasa jenuh dengan pemimpin walikotanya, hingga pada akhirnya Joko berhasil menduduki Solo sebagai walikota. Baca selengkapnya di sini.
6. Si Anak Tukang Kayu Sukses Benahi Solo
Dengan slogan "Berseri Tanpa Korupsi" Jokowi mampu menciptakan sistem pemerintahan Solo terhindar dari praktik korupsi. Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan yang pesat. Dengan menerapkan branding “Solo: The Spirit of Java“, Jokowi mampu mendongkrak prestasi Kota Solo.
Relokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari, menjadi langkah paling fenomenal yang pernah ia lakukan. Pasalnya, apa yang ia lakukan ini menimbulkan banyak polemik, namun melalui komunikasi langsung secara rutin dan terbuka yang dilakukan pada PKL akhirnya relokasi tersebut pun bergulir dengan lancar. Baca selengkapnya di sini.
7. Jokowi Mendapat Mandat Benahi Ibu Kota
Senin, 15 Oktober 2012 menjadi hari yang paling berarti bagi Joko Wdodo. Di hari itu pria yang akrab dipanggil Jokowi ini resmi dilantik
sebagai gubernur DKI Jakarta. Selama menjadi gubernur jokowi membuat sejumlah kebijakan untuk menanggulangi kemacetan di ibu kota.
Ia pun merencanakan kebijakan untuk Transportasi di DKI dengan cara peremajaan bus tua. Utamakan MRT & Monorel Dibanding Tambah Ruas Jalan Tol, menambah jalur sepeda, hingga Pajak Parkir dan Mobil Tinggi. Baca selengkapnya di sini.
8. Megawati Memberi Restu Pada Jokowi Dicalonkan Jadi Presiden
Belum lama menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo pun didaulat untuk mempin negeri ini dengan mencalonkan diri sebagai presiden. Perjalanannya menuju RI 1 ini kian mulu usai direstui oleh Megawati selaku Ketua Umum PDIP. Pada saat itu, Jokowi juga sudah mengantongi sejumlah dukungan dari para pengurus PDI Perjuangan dari Sabang hingga Merauke. Baca selengkapnya di sini.
9. Jokowi Dihujani Fitnah Selama Pilpres 2014
Perjalanannya menduduki RI 1 tidaklah mudah. Iya harus menghadapi sejumlah fitnah yang ditujukan pada dirinya selama pilpres 2014. Fitnah yang dilontarkan pun tidak hanya soal kebijakan, namun menyinggung soal SARA dimana dirinya dituduh bukan Islam dan memiliki nama asli Ir Hibertus Joko Widodo. Dan yang paling kejam, Joko Widodo sempat diisukan meninggal melalui iklan sebuah Koran. Baca selengkapnya di sini.
10. Jokowi Terpilih Menjadi Presiden
Pria kurus yang dilahirkan dari keluarga terbilang miskin ini akhirnya terpilih menjadi presiden Republik Indonesia setelah melewati derasnya hujatan dan fitnah selah selama pilpres. Jokowi yang di pasangkan dengan Jusuf Kalla ini berhasil meraih suara 70.997.859 atau 53,15% mengalahkan pasangan Prabowo-Hatta yang meraih suara 62.576.444 atau46,84%. Baca selengkapnya di sini.