Kesalahan Amatir Pria Kala Jadi Ayah

Sama seperti perempuan, pria juga terkadang gugup ketika menghadapi anak-anaknya yang rewel.

Feed - Memiliki anak ternyata juga sama menegangkannya untuk para pria. Mereka kini memiliki titel 'Ayah' dan punya kewajiban membesarkan buah hatinya dengan sebaik mungkin. Sama seperti perempuan, pria juga terkadang gugup ketika menghadapi anak-anaknya yang rewel. Apalagi jika itu adalah anak pertama yang dihadapinya.

Sebuah buku karya Chris Illuminati, The New Dad Dictionary — Everything He Really Needs To Know From A To Z, menjabarkan bagaimana sulitnya menjadi ayah bagi seorang pria. Meski sudah mempersiapkan diri dengan berbagai pengetahuan, masih saja terdapat berbagai kesalahan amatir yang mereka lakukan ketika menjadi ayah.

via www.theguardian.com

Panik ketika tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan
Adalah hal wajar jika khawatir dengan kondisi anak. Tapi terkadang banyak ayah yang kehilangan kontrol sehingga panik dan malah membuat situasi normal menjadi tegang.

via www.coloribus.com

Panik ketika terjadi hal besar
Kepanikan melanda ayah karena dua alasan: si ayah tidak sadar bahwa kondisi itu harus ditangani cepat dan si ayah sangat panik sehingga tidak tahu harus berbuat apa.

Jika alasan pertama terjadi, maka si ayah harus pintar-pintar membaca kondisi anaknya. Tapi jika alasan kedua terjadi, maka tenang saja, karena lambat laun si ayah akan belajar apa yang salah dengan si anak.

via www.essentialbaby.com.au

Membuang-buang waktu
Ketika waktunya libur, ayah malah lebih memilih tidur dan menghabiskan waktu di depan TV. Padahal, ingatlah waktu akan berjalan dengan cepat. Hanya butuh waktu sebentar ketika anak tidak mau lagi bermain dengan orangtuanya dan memilih bergaul dengan rekan-rekan sebayanya. Mumpung ada waktu, habiskanlah dengan dia sebaik mungkin.

via psychology.uiowa.edu

Melupakan pasangan
Jika anak sudah di posisi nomor satu, lalu di mana posisi sang ibu? Ya, Ibu. Istri dari Anda sebagai suami. Pasangan yang Anda janjikan sehidup semati dan memberi Anda keturunan sebaik mungkin. Jangan geser pernikahan Anda ke posisi kedua ketika tengah membesarkan anak.