Status ini membuat netizen terbagi menjadi dua kubu. Setuju dan tidak setuju
Feed.merdeka.com -
Sebuah curahan hati alias curhat seorang suami menjadi viral di media sosial Facebook. Padahal, curhat itu pendek saja.
Curhat suami zaman now itu diunggah pada 14 November lalu oleh akun Arif Rahutomo. Hingga Sabtu, 17 November 2017, statusnya sudah di-share lebih dari 19 ribu kali.
Begini curhatan Arif:
Kalau istri saya lagi capek atau lagi males, saya tidak menuntut apa-apa ... Piring berantakan, cucian berantakan, rumah amburadul, kami biarkan saja ... Kami cuman tidur-tiduran, atau dolan-dolan, atau masing-masing sibuk dengan kerjaan di laptop ... Lagi males masak? ... Ya beli aja di warung atau order gofood ...
Kalau piring sih, saya yang mencuci ... Setrikaan, serahin aja ke jasa laundry ... Wah, tidak rapi donk? ... Biarin ah suka-suka ... Kok bisa? ... Bagi saya, istri bukan pembantu ... Kalau saya sendiri males, ngapain nuntut orang lain rajin beberes rumah? ...
Kamu masih memposisikan istrimu kayak pembantu? ... Kamu pria kuno ...
*nggleweh_awan
Arif tak menyangka, statusnya itu menjadi viral. "Sesuatu yang viral, pasti pro dan kontra, tidak mungkin tidak ... Ada latar belakang, mengapa saya membuat postingan itu ... Yang tidak mungkin saya publish," tulisnya di kolom komentar.
Status ini memang membuat netizen terbagi menjadi dua kubu, yang setuju dan tidak.
Koko Bobby: Hidup mas Arif Rh.... istri bukanlah babu... hahahaha Ayo share lagi emak emak... viralkan... hahaha
Sueb Rahab: Podo karo aku Mas Arif Rahutomo. Ndak banyak nuntut ke istri. Males masak...tuku.
Males striko.....Laundry
Hehehe
Upika Bintang Terang: Wah siap2 dishare dengan kekuatan emak2 yang terwakili hasrat terpendamnya.. Hahaha
Kang Amrul: mohon maaf ya mas arif saya punya pendapat lain..
saya agak tergelitik dengan kalimat anda dibaris ke 4 dari bawah "kalo saya sendiri males" (gelem po bu ndue bojo males)..
mau jadi apa kalo serumah suami istri malas-malasan semua..mau jadi apa kalo suami istri tidak saling perduli dan hanya memperdulikan urusan masing-masing saya rasa akan lebih baik jika kita mengajaknya untuk mengerjakanya bersama-sama.
bagaimana kita bisa memberikan pendidikan kepada anak-anak kalo kita sebagai orang tuanya memberikan contoh seperti itu ????
Kalo Saya lebih memilih menjadi pria kuno meskipun dibilang kasik, meskipun dibilang norak, tapi bisa saling berbagi cinta sebagai pasangan suami istri dan bisa memberi tauladan yang baik bagi anak-anak... saya tidak akan ragu menegur istri saya kalo ada tindakan dan langkah dia kurang tepat, (karena itulah peran seorang Imam)
saya lebih merasa nikmat makan masakan dari tangn istri saya meskipun ngak ada rasanya atau rasanya gak jelas kalo dibanding makan diwarung,
kalo saya lebih cenderung setuju jika kita sebagai pasangan harus saling kolaborasi, saling membantu dan saling melengkapi.. dan tidak lantas saling melakukan pembiaran (jika istri masak suami mengurus anak-anak, jika istri mencuci pakaian suami membersihkan lingkungan rumah dan memperbaiki kalo ada yg rusak).....dan
seandainya istri saya memasakan makan untuk saya atau menyiapkan pakaian saya sama sekali saya tidak menempatkan atau memposisikan dia sebagai pembantu dan saya pun tidak pernah memaksakan dia untuk melakukanya.. karna saya rasa saat-saat seperti itu saya bisa merasakan betapa besarnya rasa cinta dia buat saya, karna saat itulah dia sedang menyiapkan istana dia sendiri disurga nanti.
Saya tahu disitu anda menyatakan "Kalau"
tapi saya sengaja menyampaikan asumsi saya ini dengan maksud agar para istri setelah membaca postingan anda kemudian membaca komentar saya menjadi sedikit bijak dan dapat menelaah dengan baik postingan tersebut (tidak asal membca saja tapi juga harus memahami situasinya). karena saya khawatir mereka menjadi berasumsi bahwa memasak, mencuci adalah pekerjaan pembantu. sehingga menjadi tidak ikhlas dalam melakukanya..
Keyword nya Adalah :
Laki-laki Yg Sholeh Akan Memahami Peranya Sebagai Suami.
Wanita Yg Sholekhah Akan Mengerti Posisinya Sebagai Istri...
he.he.. sekali lagi mohon maaf..
wahai para istri tlong lebih bijak menyikapi tulisan ini..
Di kolom komentar, Arif juga meminta maaf karena postingan itu membuat gaduh. "Saya memohon maaf sebesar-besarnya, apabila tulisan saya yang viral itu, menimbulkan kegaduhan, konflik atau polemik bagi anda semua."
Nah, bagaimana dengan Anda? Setuju sama status Arif?
Ditonton 33 juta orang, sebenarnya ada apa dengan hewan-hewan ini?
18 November 2017 07:00Kabar bahagia korban penelanjangan di Cikupa, bulan depan mereka nikah
17 November 2017 18:01