1. HOME
  2.  » 
  3. TAG
  4.  » 
  5. V
  6.  » 
  7. VIRAL NEWS


  8. Reporter :     16 Januari 2018 15:03

    Dokter bedah ini dihukum gara-gara bubuhkan inisial namanya di hati pasien

    Bramhall menggunakan mesin balok argon untuk membubuhkan inisial namanya di organ....

    Feed.merdeka.com - Seorang dokter bedah di Inggris dijatuhi hukuman denda dan bekerja tanpa dibayar. Vonis itu dijatuhkan pada Jumat 12 Januari 2018 setelah Simon Bramhall, 53, dinyatakan terbukti membubuhkan inisial namanya di hati pasien, saat menjalani proses transplantasi.

    Seperti dikutip dari asiaone, Bramhall menggunakan mesin balok argon untuk membubuhkan inisial namanya di organ dua pasien saat mereka dibius di sebuah rumah sakit pada bulan Februari dan Agustus 2013.

    "Apa yang Anda dilakukannya adalah penyalahgunaan wewenang dan pengkhianatan kepercayaan yang diinvestasikan oleh pasien ini kepada Anda," kata hakim Paul Farrer di Pengadilan Tinggi Birmingham, Inggris.

    Atas perbuatannya, dokter itu dijatuhi hukuman 12 bulan ketertiban masyarakat, yang berarti dia akan melakukan 120 jam kerja tanpa dibayar, dan denda sebesar Rp180 juta.
    "Kedua operasi (transplantasi) itu panjang dan sulit," kata Farrer.

    "Saya menerima bahwa pada kedua kesempatan Anda lelah dan stres dan saya menerima bahwa ini mungkin telah mempengaruhi penilaian Anda. Ini adalah perilaku yang lahir dari arogansi profesional yang menyimpang ke dalam perilaku kriminal."

    Perbuatan ini terungkap setelah ahli bedah lain melihat inisial Bramhall di salah satu hati pasiennya. Inisial tersebut berukuran 4cm. Dokter tersebut melaporkan hal ini ke polisi dan mengatakan bahwa ini adalah kesalahan walaupun dilakukan untuk meringankan ketegangan di ruang operasi.

    Bramhall mengundurkan diri dari Rumah Sakit Queen Elizabeth di Birmingham, Inggris, pada 2014. Dia diberi peringatan resmi oleh badan profesional General Medical Council Februari lalu. Dia sekarang bekerja untuk National Health Service yang dikelola negara di Hertfordshire, utara London.

    Rumah Sakit Queen Elizabeth mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Bramhall melakukan kesalahan dalam konteks situasi klinis yang kompleks dan ini telah ditangani melalui otoritas yang sesuai. "Tidak ada dampak apapun terhadap kualitas hasil klinisnya."

    WHAT DO YOU THINK?
    MUST READ STORIES