Karena adanya potensi dan risiko kesehatan itu, muncul fenomena unik. Ketika orang menyadari ada sesuatu hal yang menjijikkan, maka dia ingin membaginya kepada orang lain.
Ada penjelasan biologis mengenai hal ini, kata Kelly. Jika rasa jijik itu adalah reaksi atas sesuatu yang bisa membuat Anda sakit, maka membagi informasi itu menjadi penting dan bernilai untuk dikomunikasikan kepada sekitarnya--bahwa ada potensi bahaya pada benda menjijikkan ini.
"Jika ada penyakit menular beredar di lingkungan, maka saya tertarik agar saya tidak terkena. Namun, saya juga tertarik untuk memberi tahu kepada orang lain. Karena, jika mereka tertular--dan mereka bagian dari kelompok saya--maka saya akan ikut kena dari mereka nantinya," jelas Kelly lebih rinci.
Dan, ditambah dengan pesatnya perkembangan media sosial saat ini, berbagi informasi jadi sangat cepat. "Voilà — kita pun punya fenomena aneh ini," katanya.
Bagaimana dengan rasa puas yang muncul melihat jerawat itu pecah? Inipun ada penjelasan ilmiahnya. Fenomena ini terjadi karena ada pelepasan "senyawa rasa puas dan senang," yakni dopamin, saat seseorang menyaksikan proses isi jerawat keluar. Hal ini diungkapkan Heather Berlin, asisten profesor psikiatri di Mount Sinai Hospital, New York kepada Refinery29.
Beberapa peneliti menilai, kepuasan melihat jerawat pecah menjadi indikasi dan impuls biologis untuk merawat diri sendiri (atau orang lain).
Pria ini jadi tampan setelah 30 kali operasi plastik, lihat bedanya
22 Januari 2018 10:00Pria ini mengaku berasal dari masa depan dan dia membawa foto dari tahun 6000
22 Januari 2018 08:07Gara-gara wanita ambil ponsel yang jatuh di rel, 4 jalur kereta ditutup
22 Januari 2018 09:02Pria ini mengaku berasal dari masa depan dan dia membawa foto dari tahun 6000
22 Januari 2018 08:03Salut, keterbatasan fisik tak halangi wanita ini sukses berbisnis
21 Januari 2018 16:00