Para ilmuwan mencoba menjelaskan mengapa video memecahkan jerawat ditonton jutaan orang dan viral!
Feed.merdeka.com - Bagi sebagian orang, melihat video jerawat pecah itu jorok dan menjijikkan. Tapi, boleh percaya boleh tidak, banyak loh orang yang merasa puas dan tahan berlama-lama melihat proses keluarnya isi jerawat itu.
Dikutip dari laman Live Science, 18 Januari 2018, video-video memencet jerawat kerap menjadi viral dan menjadi sensasi internet. Tapi, kenapa?
Pakar dermatologi Sandra Lee pernah mencoba memberi jawaban. "Saya pikir, menonton video memencet jerawat hingga pecah itu sama seperti menonton film horor atau bagi sebagian orang lainnya seperti naik roller coaster," kata dia. "Anda merasakan euforia sekaligus gairah."
Penjelasan ini memang tidak bisa disamaratakan kepada semua orang. Namun, jawaban dengan perbandingan "melihat jerawat pecah" dengan "pengalaman naik roller-coaster" itu mungkin sudah pada track yang benar, kata Dan Kelly, profesor filsafat di Purdue University dan penulis buku Yuck!: The Nature and Moral Significance of Disgust (2013).
Bedanya, roller coaster dan film horor 'menyediakan' ruang aman bagi manusia untuk berhubungan dengan rasa takut. Sementara melihat video jerawat pecah 'menyediakan' ruang aman untuk berhubungan dengan emosi manusia dasar lainnya: jijik.
Mengapa hal menjijikkan malah menarik perhatian manusia? Sama seperti takut, kata Kelly, merasa jijik merupakan emosi manusia yang berfungsi melindungi Anda.
Ada dua fungsi pentingnya rasa jijik pada diri manusia. "Pertama, rasa jijik itu mencegah kita memakan benda-benda yang beracun bagi tubuh kita. Benda apapun yang membuat sistem pencernaan terganggu, kemungkinan akan terlihat menjijikkan di mata Anda," kata dia.
Kedua, rasa jijik juga menjauhkan kita dari penyakit dengan cara lain. "Anda bisa menyebutnya sebagai bagian dari perilaku sistem imun," jelasnya.
Begini penjelasannya. Jika ada orang lain yang bersin dan ada ingus mengalir di bawah hidung mereka, Anda pasti akan jijik dan menganalisis orang itu akan atau sedang sakit. Andapun akan menjauh karena tidak mau tertular virus atau bakteri dari orang itu.
Cairan tubuh menjadi salah satu pemicu utama munculnya rasa jijik. "Karena itu menjadi salah satu indikasi penyakit," kata Kelly.
Nah, jika dikaitkan dengan video jerawat pecah maka terjawab mengapa orang langsung tertarik melihatnya. Rekaman-rekaman jerawat pecah atau mengeluarkan komedo menjadi sensasional. Secara alami, bawah sadar orang akan mengaitkan hal itu dengan sesuatu yang akan membuatnya sakit.
"Jerawat besar adalah kelainan fenotipik. Ini menjadi indikator ada sesuatu yang salah," jelas Kelly. Sehingga Anda merasa jijik dan secara tidak sadar ada keinginan untuk menjauh darinya.
NEXT: Rasa jijik 'butuh' teman
Foto: Jerawat parah (healthwantcare)
Pria ini jadi tampan setelah 30 kali operasi plastik, lihat bedanya
22 Januari 2018 10:00Pria ini mengaku berasal dari masa depan dan dia membawa foto dari tahun 6000
22 Januari 2018 08:07Gara-gara wanita ambil ponsel yang jatuh di rel, 4 jalur kereta ditutup
22 Januari 2018 09:02Pria ini mengaku berasal dari masa depan dan dia membawa foto dari tahun 6000
22 Januari 2018 08:03Salut, keterbatasan fisik tak halangi wanita ini sukses berbisnis
21 Januari 2018 16:00