Grandprix kini menyandang doktor putra termuda di Indonesia.
Feed.merdeka.com - Hebat. Satu kata ini layak diberikan kepada Grandprix Thomryes Marth Kadja, putra Nusa Tenggara Timur.
Di usia yang terbilang sangat muda, 24 tahun, dia sudah berhasil menyelesaikan studi S3 di Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia berhasil mempertahankan disertasinya "Zeolite Sintesis, Mekanisme, dan Peningkatan Hierarki Zeolit ZSM-5" dalam Sidang Terbuka Sekolah Pasca Sarjana FMIPA ITB, bulan lalu.
Dalam siaran persnya, Direktorat Humas dan Publikasi ITB mengungkap bahwa Grandprix lulus dengan predikat cum laude. Tak pelak, prestasi mahasiswa kelahiran Kupang, 31 Maret 1993 itu menyedot perhatian banyak kalangan.
Dalam sidang terbuka itu, Grandprix kemudian menjelaskan garis besar penelitiannya. Dia fokus pada material yang banyak dipakai di industri seperti petrokimia dan pengolahan biomassa.
Dihadiri keluarga, dosen, mahasiswa, dan beberapa tamu undangan dari luar ITB, Grandprix juga berhasil menjawab dengan baik pertanyaan-pertanyaan dari para penguji.
Salah seorang penguji disertasinya adalah Yuni Krisnandi. Yuni adalah dosen senior FMIPA, Departemen Kimia, Kelompok Bidang Ilmu Kimia Anorganik. Dia juga menjabat Kepala Solid Inorganic Framework (SIF) Laboratory Universitas Indonesia.
Grandprix kini menyandang doktor putra termuda di Indonesia.
NEXT: Cerdas sejak kecil
Sebelum tusuk suaminya, istri Ketua DPRD Kolaka Utara unggah foto bersama
20 Oktober 2017 17:04Video kecelakaan ini bikin netizen ngeri sekaligus garuk-garuk kepala
20 Oktober 2017 09:45