1. HOME
  2.  » 
  3. TAG
  4.  » 
  5. P
  6.  » 
  7. PERNIKAHAN


  8. Reporter :     2 November 2017 09:02

    Rentan perceraian, ini tahun-tahun sulit yang harus diwaspadai suami istri

    Lewat tiga tahun adalah saat di mana pasangan mulai menerima kekurangan satu sama lain. Jika...

    Feed.merdeka.com - Menua bersama sampai ajal menjemput adalah harapan setiap pasangan suami istri. Namun, untuk menuju ke sana, ada jalan panjang nan terjal yang mesti ditempuh. Masa-masa sulit harus dihadapi.

    Ketika awal pernikahan, Anda mungkin sangat bahagia. Sebagai pangantin baru, pasangan merasakan betapa indahnya hidup sebagai suami istri. Tetapi Anda tidak boleh terlena, harus realistis dan menyadari bahaya laten yang mengancam biduk rumah tangga.

    Tiga tahun pertama pernikahan menjadi tahun terindah. Sedangkan tahun kelima dan ketujuh adalah yang terberat dalam kehidupan pernikahan. Seperti dikutip dari
    boldsky, inilah alasannya.

    3 tahun pernikahan

    Banyak yang bilang bahwa cinta memudar setelah tiga tahun. Namun sebaliknya, dalam kehidupan suami istri, ikatan semakin menguat setelah tiga tahun.

    Lewat tiga tahun adalah saat di mana pasangan mulai menerima kekurangan satu sama lain. Jika pernikahan bertahan sampai tiga tahun, biasanya pasangan cenderung merencanakan memiliki bayi.

    Setelah 5 tahun

    Sebagian besar survei menunjukkan bahwa tahun kelima adalah fase krusial. Jika pada saat itu belum memiliki anak, hal tersebut bisa memicu konflik.

    Namun, jika sudah punya anak, pasangan mungkin banyak berdebat tentang siapa yang memiliki tanggung jawab lebih terhadap perkembangan sang anak.

    Seiring pertumbuhan, anak membutuhkan perhatian lebih. Nah, pasangan mungkin sedikit berjuang selama fase itu. Jika sukses melewatinya, niscaya pasangan akan langgeng.

    Melewati 7 tahun

    Tahun ketujuh merupakan fase membahayakan di kehidupan rumah tangga. Di tahun ini, pasangan menemukan rutinitas kehidupan yang membosankan.

    Dalam banyak hubungan, pertengkaran bisa sering terjadi. Alasannya macam-macam, entah berkaitan dengan keuangan, perawatan anak, pekerjaan rumah tangga atau masalah ego. Yang sanggup bertahan pada fase itu akan menjadi pasangan yang kuat.

    Ketika sedang menghadapi masa-masa sulit di atas, pasangan harus mengintensifkan komunikasi satu sama lain. Duduk bersama untuk mencari solusi dalam setiap permasalah. Jangan mengepankan ego. Sebab, kalau tidak, perceraian ada di depan mata. (poy)

     

     

    WHAT DO YOU THINK?
    MUST READ STORIES