Kanker kulit dapat muncul karena paparan radiasi dari sinar ultraviolet (UV).
Feed.merdeka.com - Sebagai negara beriklim tropis, masyarakat di Indonesia sudah terbiasa dengan paparan sinar matahari. Namun, ternyata terlalu sering di bawah sinar ultraviolet (UV) juga tidak baik dan bahkan bisa menyebabkan kanker.
Kanker kulit dapat muncul karena paparan radiasi dari sinar ultraviolet (UV). Sinar ini dihasilkan secara alami oleh matahari. Maka dari itu, pasien umumnya adalah orang-orang yang terkena paparan sinar matahari terus menerus sepanjang hari, baru diikuti dengan orang-orang yang tinggal di daerah dengan paparan sinar matahari yang tinggi.
Kebanyakan pasien adalah orang-orang yang bekerja di daerah perkebunan, pertanian, di laut, atau yang memiliki risiko paparan tinggi sinar UV.
Karsinoma sel skuamosa (KSS) merupakan kanker kulit kedua terbanyak di dunia. Kasus kanker kulit ini menjadi kasus kedua terbanyak setelah kasus kanker lainnya yaitu, melanoma maligna dan karsinoma sel basal.
Kejadian KSS di dunia saat ini terus bertumbuh. Pada suatu penelitian di Korea sepanjang tahun 1999 sampai tahun 2014, didapatkan peningkatan kasus kanker ini cukup pesat, yaitu dengan pertumbuhan per tahunnya mencapai 3,3 persen pada pria dan 6,8 persen pada wanita.
Keganasan kanker kulit yang satu ini terjadi karena berbagai faktor yang ada, terkait dengan masalah geografis, usia, dan jenis kelamin.
1. Geografis
Masyarakat yang tinggal di daerah garis khatulistiwa memiliki risiko tinggi untuk terkena penyakit ini. Daerah khatulistiwa memiliki paparan sinar matahari yang lebih besar dibandingkan daerah non-khatulistiwa. Oleh karena itu, tingginya paparan sinar matahari juga berarti tingginya sinar UV. Seperti yang sudah dipaparkan di atas, UV menjadi faktor risiko terjadinya kanker kulit ini.
2. Jenis kelamin dan usia
Kanker kulit ini banyak terjadi pada laki-laki. Jumlahnya bisa dua sampai tiga kali lebih banyak dibandingkan jumlah perempuan yang mengalami kanker kulit serupa. Ini bisa jadi karena laki-laki lebih banyak jumlahnya yang bekerja di daerah perkebunan, pertanian, atau di tempat terbuka lain yang rentan paparan sinar matahari langsung.
Sedangkan rata-rata usia yang terdiagnosis dengan kanker kulit ini adalah mereka yang berusia sekitar 70 tahun. Namun, bukan berarti orang muda tidak bisa didiagnosis dengan KSS.
Dikutip dari Hellosehat.com, gambaran kanker ini berupa benjolan yang tidak rata, kemudian luka yang tidak sembuh-sembuh serta berulang-ulang terus, berwarna agak kemerahan, dan ketika diraba akan terasa kasar.
Lokasi munculnya tumor itu bisa beragam, pastikan Anda memerhatikan daerah seperti daerah kepala yang terdiri atas bagian wajah, kemudian leher, punggung tangan, dan tungkai bawah pada kebanyakan wanita. Daerah-daerah ini yang biasanya paling sering terpapar oleh sinar matahari.
Bagaimana cara mencegah karsinoma sel skuamosa?
Pencegahan kanker ini tidaklah sulit, berikut ini caranya:
1. Pakailah tabir surya di seluruh badan yang tidak tertutup oleh pakaian.
2. Gunakan pakaian panjang yang dapat menutupi seluruh kulit agar terhindar dari paparan sinar matahari langsung, terutama jika Anda akan berada di luar ruangan seharian.
3. Hindari penggunaan mesin tanning atau mesin penghitam kulit karena dapat meningkatkan risiko KSS hingga 2,5 kali orang yang tidak memakai mesin ini.
4. Perhatikan sekitaran tubuh Anda apakah terdapat gejala seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.