Rekan dokter mengklaim kesalahan terjadi karena...
Feed.merdeka.com - Sebuah rumah sakit diduga telah melakukan dugaan malpraktik pada pasien. Ya, pasien yang seharusnya tak dioperasi, justru menerima tindakan pembedahan di bagian otaknya.
Dikutip laman Viral4real, kasus dugaan malpraktik itu terjadi di Rumah Sakit Nasional Kenyatta. Dokter dari rumah sakit di Kenya itu sempat digeruduk massa.
Berdasarkan laporan, minggu lalu ada dua orang yang baru masuk ke rumah sakit tersebut. Satu pasien diketahui membutuhkan operasi untuk menghilangkan gumpalan darah di otaknya.
Sementara pasien lain hanya butuh perawatan dan pengobatan untuk menyembuhkan trauma yang membengkak di kepalanya.
Setelah berjam-jam pasien yang sebenarnya hanya membutuhkan perawatan saja, ada di meja operasi bersama dokter bedah. Setelah tengkorak di buka, dokter bedah mengaku tak menemukan 'kelainan' terkait pembekuan darah di otak.
Hal itu pun membuat pihak keluarga marah dan minta pertanggungjawaban. Pihak rumah sakit pun telah meminta maaf dan meredakan amarah masyarakat yang protes di depan gedung kesehatan itu.
Pihak rumah sakit juga mengaku sudah menangguhkan dokter yang bertanggungjawab atas pembedahan tersebut. Meski demikian, rekan dokter tersebut menegaskan bahwa pasien yang ada di ruanag operasi 'disiapkan' oleh perawat.
Rekan dokter itu menjelaskan kalau perawat salah melabeli keterangan keluhan dan tindakan kedua pasien.