Adapun vaksin untuk difteri terdiri dari tiga jenis, yaitu DPT-HB-Hib, vaksin DT, dan vaksin Td. Vaksin ini diberikan pada usia yang beda, yaitu:
Bayi di bawah satu tahun diberikan tiga dosis vaksin DPT-HB-Hib dengan jarak satu bulan
Anak usia 18 bulan diberikan satu dosis vaksin DPT-HB-Hib
Anak sekolah kelas 1 SD diberikan satu dosis vaksin DT di bulan November
Anak sekolah kelas 2 SD diberikan satu dosis vaksin Td di bulan November
Anak sekolah kelas 5 SD diberikan satu dosis vaksin Td di bulan November
Pastikan apakah anak Anda sudah menerima imunisasi lengkap sesuai jadwalnya. Jika belum lengkap, maka segera dilengkapi untuk menghindari risiko terkena difteri saat anak dewasa.
Sudah pernah vaksin difteri saat kecil, masih bisa terkena saat dewasa?
Munculnya kasus difteri pada orang dewasa sebagian besar disebabkan karena tidak divaksin atau status imunisasi yang kurang lengkap sejak kecil.
Karena itu, perlu dipastikan apakah Anda sudah menerima vaksin difteri atau belum. Jika belum, Anda tetap harus diimunisasi lagi untuk menangkal penyakit ini.
Bagaimana bila sudah divaksin, tetapi masih terkena difteri saat dewasa? Meski sudah divaksin, kekebalan tubuh terhadap penyakit difteri bisa saja menurun seiring berjalannya waktu. Hal ini akan diperparah bila tidak dilakukan upaya pencegahan terhadap difteri secara maksimal.
Belum lagi dengan beberapa orangtua yang menganggap imunisasi tidak berdampak apapun pada kekebalan tubuh sehingga menolak vaksin difteri untuk anak. Hal ini yang menyebabkan adanya celah bagi penyakit difteri untuk kembali masuk dan menular ke anak-anak maupun orang dewasa.