Tips Mencegah Kemandulan Agar Mudah Mendapatkan Momongan

Sulit memiliki anak bukan hanya faktor dari wanita namun pria pun berperan di dalamnya.

Feed.merdeka.com - Gangguan kesuburan merupakan kegagalan satu pasangan mendapatkan kehamilan setelah melakukan hubungan intim yang benar selama satu tahun tanpa menggunakan alat kontrasepsi. Banyak faktor yang menyebakan seorang wanita sulit mendapat momongan salah satunya gaya hidup yang tidak sehat.

"Gaya hidup seperti merokok atau menghirup rokok, tidak makan empat sehat lima sempurna serta pernah melakukan operasi merupakan faktor utama sel telur wanita berkurang yang mengakibatkan kesulitan mendapat momongan," ungkap dr. Yassin Yanuar Mohammad, SpOG, saat ditemui di bilangan Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu, 30 Maret 2016.

Biasanya gangguan ini diakibatkan pula adanya gangguan fungsi hormon di otak serta ovarium lebih cepat habis. "Jangan tunggu setahun memeriksakan sel telur baik atau tidak untuk menghindari kesulitan memiliki keturunan," ujar dr. Yassin. Bahkan di dalam kandungan sel telur pun bisa menurun, sel telur matang satu tapi akan ada 1.000 sel mati.

Namun, Anda bisa menangani masalah tersebut dengan evaluasi dan pencegahan lebih awal, Anda yang sudah berusia 35 tahun sebaiknya lebih berhati-hati. Selain itu, diketahui terdapat sumbatan tuba atau endometriosis, riwayat haid jarang serta masalah pada faktor sperma.

"Sulit memiliki anak bukan hanya faktor dari wanita namun pria pun berperan di dalamnya," ungkap dr. Yassin.

Dr.dr. Budi Wiweko, SpOG (K) menambahkan, bisanya sel telur diperoleh dari genetik. Ada wanita yang banyak sel telurnya atau ada pula yang sedikit memiliki sel telur. Bahkan ada wanita berumur 25 tahun namun memilki sel telur yang sedikit.

Padahal alamiahnya di atas usia 35 tahun sel telur baru menurun. "Biasa saja pada usia 35 tahun sel telur banyak namun tidak berkualitas," tambah dr. Budi.

Jika sudah mengalami sulit hamil biasanya pasang suami istri memilih program bayi tabung. Waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti program tersebut antara empat hingga enam minggu dengan tingkat keberhasilan program bayi tabuh di seluruh dunia berkisar 40 hingga 50 persen. Keberhasilan program tersebut sangat dipengaruhi oleh usia calon ibu, cadangan sel telur serta faktor penyebab infertilitas.