Menguak Mitos Alat Kontrasepsi

Pil KB disebutkan bisa menyebabkan kanker, benarkah demikian?

Feed.merdeka.com - Untuk mencegah kehamilan, biasanya wanita menggunakan alat kontrasepsi. Saat ini, sembilan dari sepuluh perempuan di dunia menggunakan kontrasepsi modern, seperti sterilisasi, alat konstrasepsi dalam rahim, kondom, dan kontresepsi hormonal seperti pil.

Pil hormonal sendiri dapat diandalkan untuk mencegah kehamilan. Sayangnya, penggunaan pil jenis ini masih rendah di kalangan masyarakat.

(Baca: 6 Dampak Buruk Alat Kontrasepsi yang Pantang Diabaikan Wanita)

"Rendahnya penggunaan pil sebagai alat kontrasepsi ialah karena banyaknya mitos penggunaan pil yang berkembang di masyarakat seperti takut sulit hamil, gemuk, berjerawat, bahkan kanker," ujar dr. Boy Abidin, SpOG, Spesialis Obstetri & Ginekologi saat ditemui dalam acara 'Your Body,Your Life, Your Decision', di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 24 Mei 2016.

Ditegaskan dr.Boy bahwa semua anggapan itu adalah mitos. Sebab menurut penelitian, penggunaan pil kontrasepsi hormonal tidak menyebabkan efek negatif pada tingkat kesuburan serta kenaikan berat badan.

Alat kontrasepsi
© 2016 feed.id/thinkprogress.org

"Kenaikan berat badan bukan disebabkan penggunaan pil kontrasepsi melainkan karena faktor usia, pola diet, serta aktivitas fisik," tambah dr. Boy.

Pil kontrasepsi bahkan dapat menurunkan risiko kanker ovarium dan endometrial. Data menunjukan bahwa risiko kanker menurun pada perempuan yang menggunakan pil kontrasepsi untuk jangka waktu panjang.

Serta 50 persen penurunan risiko kanker endometrial pada perempuan yang menggunakan alat kontrasepsi. Anda pun bisa menggunakan pil kombinasi yang berisi estrogen dan progestin.

"Kombinasi hormon tersebut memberikan efek kontrasepsi dan mempertahankan siklus menstruasi yang teratur," ujar dr. Boy. Bila diminum secara konsisten, dengan jadwal yang tepat dan benar, pil kontrasepsi kombinasi merupakan metode konstrasepsi yang sangat diandalkan untuk menghindari kehamilan.