“Nggak perlu takut sih buat masuk ke dunia kayak gini, karena kita nggak tahu kedepannya bakal seperti apa,” katanya.
Feed - Terjun di industri fashion tentunya punya sejuta tantangan, terlebih bagi mereka yang masih menginjak usia muda. Bayang-bayang nama beken desainer Indonesia sudah cukup menjadi beban bagi sebagian desainer untuk masuk ke dalam scene yang penuh kemegahan ini.
Tapi hal tersebut nampaknya tidak berlaku bagi Savira Lavinia. Gadis berusia 23 tahun lulusan Esmod Jakarta ini mengatakan bahwa industri fashion bukanlah dunia yang harus ditakuti.
“Nggak perlu takut sih buat masuk ke dunia kayak gini, karena kita nggak tahu ke depannya bakal seperti apa,” katanya saat ditemui usai press conference dalam ajang Jakarta Fashion Week 2016, di Senayan City, Jakarta, Senin, 26 Oktober 2015.
(Press conference bersama desainer muda, Savira Lavinia, di JFW 2016. Foto: Indra K Nugraha)
Meski usianya terbilang muda, gadis yang mendirikan sebuah label bernama Sav Lavin ini mengaku bahwa nama-nama sohor desainer Indonesia tidak membuatnya minder. Justru, hal tersebut dijadikan tolak ukur untuk membuat sebuah mahakarya yang lebih baik lagi.
“Minder sih nggak. Karena di sini sama-sama saling mau menunjukkan karya satu sama lain. Ngeliat yang sudah senior jadi tertantang untuk bikin hasil yang bagus juga,” tambahnya.
Alumni Esmod Jakarta tahun 2014 ini memang sudah mencintai dunia fashion sejak masih kecil. Saat usianya baru menginjak umur delapan tahun, gadis bertubuh langsing itu sudah mahir menjahit dan hobi mendesain busana boneka kesayangannya.
Perlahan, Savira tumbuh menjadi desainer muda yang namanya sudah malang melintang di panggung mode kelas wahid. Dia pernah menyabet sebagai pemenang di ajang Indonesia Fashion Design tahun 2014, mengikuti Indonesia Fashion Week 2015 di bulan Februari silam, dan paling anyar, Savira memamerkan busananya di gelaran megah Jakarta Fashion Week 2016.
)Parade busana Sav Lavine di JFW 2016. Foto: Indra K Nugraha)
Sebelum bersiap menuju panggung runway, Savira memberi saran bagi mereka yang ingin terjun ke industri fashion. Dia menegaskan, hal paling penting untuk memulai menjadi desainer adalah mengetahui apakah ini benar-benar bidang yang disukai atau bukan.
“Sebelum memulai, harus tahu dulu ini bidang yang dimau dan harus dikejar terus. Cari tahu kenapa suka dan yang cari role model-nya. Dari situ kita bisa ngulik apa yang mereka lakukin dulu. Keep testing your limit pokoknya,” tutupnya.
Baca juga: