Para pakar memberi panduan kapan tepatnya anak bisa menonton acara yang mengandung sesuatu yang seram.
Feed - Seperti orang dewasa, setiap anak takut akan hal-hal yang berbeda. Satu anak mungkin takut akan kehadiran ondel-ondel, tapi anak lain bisa saja ngeri dengan tampilan badut. Tapi secara keseluruhan, memperkenalkan anak pada hal-hal yang menakutkan harus melalui suatu proses bertahap.
Sebagai contoh, anak di usia Taman Kanak-Kanak harus didampingi ketika menonton acara yang mengandung unsur hantu-hantuan. Sebab, mereka belum bisa membedakan apa yang nyata dan apa yang fantasi belaka. Jika tidak diberikan pengertian, mereka akan mudah takut akan hal-hal yang tidak nyata.
via nspt4kids.com
Dilansir dari She Knows.com, para pakar memberi panduan kapan tepatnya anak bisa menonton acara yang mengandung sesuatu yang seram, misalnya bertema hantu dan perpisahan dengan orangtua. Jika mereka takut, jangan lupa untuk menenangkan mereka dengan pelukan dan alihkan pikirannya dengan mainan kesayangan.
Usia 0 - 2 tahun : Jangan beri tontoan yang mengandung kekerasan, hal-hal menyeramkan, dan semua hal yang berhubungan dengan hubungan emosional yang intens (berciuman mesra, pelukan).
via www.duckandcoverparenting.com
Usia 2 - 3 tahun : Anak bisa terguncang dengan tontotan yang mengandung perpisahan emosional antara anak dengan orangtua dan anak dengan hewan kesayangan. Hindari tontotan yang mengandung hubungan emosional yang kuat, suara keras, dan konflik dengan kekerasan.
Usia 3 - 5 tahun : Jangan abaikan faktor kekerasan dari tayangan yang ia tonton, terutama dari kartun. Di usia ini ia akan menjadi "burung beo" yang meniru semua tingkah laku yang dilihatnya. Bila tayangan tersebut sudah terlanjur ia tonton, beri pengertian sebaik-baiknya mengenai kekerasan yang tidak boleh ditirunya.
Baca juga:
Busana Anak Modis Bertabur Motif Khas Jakarta di JFW 2016