Para traveler bersiap untuk menikmati indahnya negeri Sakura tahun depan.
Feed - Buat para pelancong atau traveler Tanah Air sepertinya tahun 2015 mendatang akan menjadi tahun yang sangat membahagiakan. Hal ini bisa dirasakan karena di tahun depan akan ada beberapa negara yang membebaskan visa WNI ketika mereka melancong ke luar negeri.
Salah satu negera yang membebaskan visa yakni Jepang. Untuk proses imigrasi di bandara-bandara internasional di Jepang, pihak Jepang menetapkan yang berhak mendapatkan bebas visa yakni paspor Indonesia yang memiliki Identity Card (IC) atau paspor yang memiliki chip khusus.
Kabar baik ini tentunya membuat para traveler bersiap untuk menikmati indahnya negeri Sakura tahun depan. Buat kamu yang juga berniat untuk mengunjungi negara lahirnya tokoh kartun Doraemon, berikut tips liburan hemat di negeri Sakura Jepang.
1. Jangan `Peak Season`
Betapa membahagiakannya ketika mendengar untuk berlibur ke Jepang bebas visa. Namun meski begitu, agar bisa menikmati liburan dan hemat biaya ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan. Salah satunya yakni pemilihan waktu yang tepat.
Buat kamu yang ingin berlibur ala backpacker alias super hemat, disarankan agar tidak datang diwaktu Peak season. Ini merupakan masa saat Jepang sedang ramai-ramainya dikunjungi wisatawan. Biasanya peak season terjadi ketika musim libur tiba.
Jika kamu berkunjung pada waktu itu, jangan berharap kamu bisa mendapatkan akses yang serba murah. Karena saat peak season itu harga tiket, penginapan dan segala hal yang berhubungan dengan wisata akan naik. Otomatis akan sulit untuk berhemat. Baca se;engkapnya di sini.
2. Hotel dan Tempat Makan Murah
Hal pertama yang terbesit ketika berlibur ke Jepang pasti biaya akomodasinya mahal. Sebelum menginjakan kaki di negeri Sakura, coba terlebih dulu memilih tempat menginap. Usahakan memilih penginapan murah yang tersebar di beberapa tempat di Jepang.
Biasanya, penginapan dengan harga yang terjangkau banyak di luar spot wisata. Di Tokyo, kawasan yang diisi hostel murah ada di Shinjuku dan Shibuya. Beberapa hotel di sana memulai harga dari 2.000 Yen atau Rp 230 ribu/malam.
Biaya makan pun harus diperhatikan. Jika kamu bertujuan Libran untuk menikmati indahnya Jepang, tak perlu mencicipi makanan di restoran bintang lima. Di sana ada banyak warung jajanan di pinggir jalan yang menjual onigiri atau bento yang dijual mulai dari 100 Yen atau Rp 11 ribu/buah sampai 300 Yen atau Rp 35 ribu/paket. Baca selengkapnya di sini.
3. Tur Gratisan
Jepang memiliki banyak sekali istana kekaisaran yang tersebar di Tokyo dan Kyoto, seperti Tokyo Imperial Palace, Imperial Palace Garden, Sento Imperial Palace, dan banyak lagi. Menariknya, seluruh objek wisata tersebut bisa dikunjungi secara cuma-cuma alias gratis.
Untuk para pelancong yang modal nekat, tour semacam ini akan sangat berharga ketika berada di Jepang. Wisatawan hanya perlu melakukan registrasi untuk mengikuti tour resmi yang diselenggarakan oleh Imperial Household Agency, karena hanya dengan cara itulah wisatawan dapat masuk ke istana-istana tersebut. Baca selengkapnya di sini.
4. Landmark Kota
Belum sah jika berkunjung ke Jepang belum menghirup segarnya udara di Tokyo, Nagoya, Kyoto dan lain-lain. Beberapa landmark populer, seperti Tokyo Tower maupun Tokyo Skytree memang tidak dapat dimasuki secara cuma-cuma.
Namun bukan manusia namanya jika tidak memiliiki kecerdikan. Untuk menyiasatinya, kamu bisa datang ke aneka landmark itu namun jangan sampai masuk ke bagian berbayarnya. Cukup ambil foto di sekitar lokasi landmark saja, dan abadikan momen indah di negeri Sakura.
Solusi lainnya, kunjungilah landmark yang bisa di akses secara gratis. Salah satu contohnya adalah Rainbow Bridge di Tokyo, Arashiyama Bamboo Forest, dan Fushimi Inari Taisha di Kyoto. Baca selengkapnya di sini.
5. Event Gratisan
Jika kamu beruntung dan datang di waktu yang tepat. Kamu bisa mencicipi makanan khas Jepang. Hal tersebut bisa kamu lakukan ketika kamu menghadiri event seru seperti matsuri (festival khas Jepang).
Selain bisa merasakan kuliner khas matsuri. Kamu juga terlibat langsung dalam meriahnya budaya lokal yang tak terlupakan. Baca selengkapnya di sini. (Ism)