Orang yang terlau sering menggunakan medsos memiliki kecenderungan untuk mengabadikan kehidupan nyata.
Feed.merdeka.com - Hidup di era sekarang rasanya tak bisa lepas dari media sosial. Selain mencari informasi, eksis menjadi salah satu tujuan yang paling digandrungi pengguna media sosial. Meski sangat membantu kehidupan sehari-hari, nyatanya, media sosial (medsos) juga dapat mengganggu mental penggunanya.
Melansir dari laman Forbes, berikut beberapa efek ketika terlalu sering menggunakan media sosial.
1. Kecanduan
Menurut studi dari Nottingham Trent University, orang yang terlau sering menggunakan medsos memiliki kecenderungan untuk mengabadikan kehidupan nyata. Hal itu dikarenakan medsos menjadi pelarian penggunanya. Akhirnya, pengguna medsos akan kecanduan yang menimbulkan anxiety (kecemasan) atau kegelisahan saat terlalu lama tidak membuka medsos.
2. Tidak bahagia
Medsos memudahkan kita berkenalan dengan orang lain. Juga berkomunikasi dengan teman lama. Namun di balik semua itu, medsos juga dapat menimbulkan social isolation (isolasi sosial).
Setelah berhenti mengobrol dengan teman-teman di medsos, seseorang akan merasa sendirian dan kesepian. Sebab orang-orang tadi hanya berada di dunia maya.
3. Membanding-bandingkan diri
Medsos membebaskan pengguna untuk membagi kehidupan pribadinya ke semua orang. Sehingga pengguna yang lain dapat melihat kehidupan mereka.
Berdasarkan hal itu, sedikit demi sedikit orang mulai membandingkan dengan yang lain. Apakah lebih baik atau buruk. Kepercayaan diri perlahan menurun. Lama kelamaan, timbul rasa depresi akibat selalu membandingkan dengan orang lain.
4. Rasa iri
Setelah membandingkan diri, tidak sedikit yang iri terhadap mereka yang lebih baik. Membayangkan, rasanya enak punya kehidupan seperti orang lain.
Dari sana, mulailah mengunggah hal-hal fiktif. Tidak asli. Yang penting terlihat bagus. Hal seperti itu tidaklah baik, apalagi untuk mental, sebab akan merasa terbebani. Tidak pernah merasa puas. Apalagi, sudah merasa punya saingan.
5. Tidak punya pendirian
Medsos memberi tren-tren tersendiri. Dampaknya cukup besar. Pengguna yang lain merasa harus mengikutinya. Kalau tidak, rasanya sangat ketinggalan.
Pengguna medsos akan terseret kepada pendapat yang disuarakan banyak orang. Pengguna ini tidak ingin berbeda dan dianggap aneh. Sehingga akan ikut-ikutan karena merasa tetekan.
Jadi bagaimana, sebagai pengguna medsos, apakah kita seperti itu? (randi mulyadi/poy)
Malaysia klaim Kuda Lumping jadi budaya miliknya, netizen ngamuk!
1 Oktober 2017 08:02Kasihan! tukang bakso di Bekasi jadi korban hoax medsos hingga kiosnya sepi
30 September 2017 10:01Anak ini berburu ular dengan tangan kosong. Jangan tanya anak siapa!
1 Oktober 2017 07:01Bikin ngakak, aksi sales ini promosi produk atau atraksi debus ya?
30 September 2017 18:03Video: Naik kereta satu gerbong, akrabnya Jokowi dengan penumpang commuter line
30 September 2017 12:00