KUIS: Setiap hari selfie, apakah kamu terkena sindrom 'selfitis'? (II)

Bacalah pernyataan di bawah, beri peringkat 1 sampai 5, skor 5 sangat setuju, dan seterusnya untuk saya sangat tidak setuju.

1. Berfoto selfie memberi saya perasaan yang baik untuk menikmati lingkungan dengan lebih baik
2. Berbagi foto selfie saya menciptakan persaingan yang sehat dengan teman dan kolega saya
3. Saya mendapat perhatian besar dengan berbagi foto selfie saya di media sosial
4. Saya dapat mengurangi tingkat stres saya dengan berfoto selfie
5. Saya merasa percaya diri saat berfoto selfie
6. Saya mendapatkan lebih banyak penerimaan di antara kelompok sebaya saya ketika saya berfoto selfie dan membagikannya di media sosial
7. Saya dapat mengekspresikan diri saya lebih banyak di lingkungan saya melalui selfie
8. Saya merasa lebih populer ketika saya memposting selfie saya di media sosial
9. Mengambil lebih banyak selfies meningkatkan mood saya dan membuat saya merasa bahagia
10. Saya menjadi lebih positif dengan diri saya ketika saya berfoto selfie
11. Saya menjadi anggota kuat di kelompok teman sebaya saya melalui postingan selfie
12. Foto selfies memberikan kenangan yang lebih baik tentang saya
13. Saya percaya teman-teman saya menilai saya dari foto selfie
14. Selfie segera mengubah mood saya
15. Saya mengambil lebih banyak selfie dan melihat mereka secara pribadi untuk meningkatkan kepercayaan diri saya
16. Ketika saya tidak berfoto selfie, saya merasa terlepas dari kelompok sebaya saya
17. Saya menggunakan alat editing foto untuk meningkatkan selfie saya agar terlihat lebih baik daripada yang lain
18. Mengambil pose selfie yang berbeda membantu meningkatkan status sosial saya
19. Saya selfie untuk kenangan masa depan yang dapat dibanggakan
20. Saya sering posting selfie untuk mendapatkan lebih banyak 'like' dan komentar di media sosial

Berapa skor Anda setelah dihitung?

Skornya adalah sebagai berikut: 0-33 artinya Anda masih dalam batas normal; 34-67 Akut; dan 68-100 Kronis

Penelitian ini dilakukan dengan skala yang berkisar antara satu sampai 100. Ini disusun setelah tes dilakukan pada kelompok fokus dengan 200 peserta yang melihat faktor-faktor apa yang menjadi momok kondisi "selfitis". Kemudian, tim menguji skala dengan melakukan survei terhadap 400 peserta.

Penelitian yang dipublikasikan di International Journal of Mental Health and Addiction ini, mengambil bagian di India, negara yang memiliki pengguna Facebook paling banyak. Selain itu, yang mengejutkan, India juga memiliki tingkat kematian tertinggi terkait selfie, dimana seseorang meninggal saat mencoba memotret dirinya sendiri, menurut penelitian yang diterbitkan pada Juli 2017.

Studi tersebut, yang melihat angka-angka dari Maret 2014 hingga September 2016, menemukan bahwa negara tersebut menyumbang 60 persen dari semua kematian tersebut. Ahli fisiologi menemukan bahwa penderita selfitis adalah pencari perhatian dan seringkali kurang percaya diri.

Mereka terus-menerus memposting gambar diri mereka dengan harapan mereka meningkatkan kepercayaan sosial mereka dan merasa menjadi bagian dari sebuah kelompok.