1. HOME
  2.  » 
  3. TAG
  4.  » 
  5. B
  6.  » 
  7. BILIK SEHAT


  8. Reporter :     18 April 2016 18:09

    Hindari Baper!

    Kurangnya skill dalam jurnalisme di era moderen dapat menyesatkan persepsi publik. Begitu pula kurangnya skill dalam pola berpikir kritis dan analitis dalam membaca informasi dapat menimbulkan paranoia dan kepanikan.Sebagai pengampu mata kuliah 'Analytical and Creative Thinking' di Universitas Swiss-German-Serpong, saya akan berbagi ilmu mengenai pola pikir kritis analitis.

    Topik ini saya angkat dari berbagai pengalaman saya dalam mengamati perilaku manusia terutama dalam hal group chat di smartphone dalam merespons suatu informasi. Salah satunya adalah berita tentang Polda Metro Jaya yang mengungkap lem dan cokelat berbungkus merek Ferero Rocher berisi narkotika beberapa hari yang lalu.

    Saat itu banyak ibu-ibu yang cukup panik dan takut seandainya anak-anak secara tidak sengaja makan coklat berisi narkotika tersebut. Berita serupa mengenai isu narkoba lolipop juga beredar pada pertengahan tahun 2015 hingga Badan Narkotika Nasional (BNN) memberikan keterangan bahwa lolipop sudah dicek dan dinyatakan negatif terhadap kandungan narkotika.

    Namun sayangnya, kepanikan yang ditimbulkan sebagai reaksi daripembaca berita tidak menolong diri sendiri maupun orang lain. Puncaknya adalah kejadian teror bom Jakarta 14 Januari 2016.

    Maraknya informasi yang salah tentang lokasi bom, jumlah pelaku dan korban menghiasi layar smartphone dan media televisi. Situasi ini dimanfaatkan oleh sebagian individu yang, mohon maaf atas bahasasaya yang lugas apa adanya, baper (baca: bawa perasaan), impulsif dan reaktif terhadap informasi yang didapatkan.

    Informasi tertulis yang berasal dari pihak kepolisian, kedutaan, dan instansi jabatan lain ‘ditelanbulat-bulat’ bahkan disebar-luaskan kepada orang lain tanpa melakukan verifikasi kebenaran informasi tersebut.

    Dalam perkembangan media teknologi yang bersifat cepat dan bebas, pola pikir kritis dan analitis diibaratkan sebagai filter dalam mencerna informasi yang masuk hingga dapat dianalisa oleh otak dengan optimal sehingga menghasilkan interpretasi yang benar adanya mengenai berita mengenai lem dan cokelat narkotika.

    Ayo Analisa Cara Anda Berpikir

    WHAT DO YOU THINK?
    MUST READ STORIES