1. HOME
  2.  » 
  3. TAG
  4.  » 
  5. L
  6.  » 
  7. LIFESTYLE


  8. Reporter :     14 Januari 2018 13:00

    Anda pilih mana: kebahagiaan hedonistik atau eudaimonik?

    Secara filosofis, ada dua jenis rasa senang itu, yakni hedonistik dan eudaimonik.

    Pandangan hedonistik melihat cara hidup bahagia dengan memaksimalkan kesenangan dan menghindari kesedihan. Pandangan ini adalah mengenai memuaskan hasrat dan kehendak manusia. Namun, rasa senang ini kerap hanya bersifat sementara dan pendek.

    Sebab, orang harus terus mencari kesenangan baru untuk membahagiakan dirinya. Orang yang hedonistik, biasanya akan terus menekan rasa sedih tak senang agar mood kebahagiaan tetap di atas.

    Sebaliknya, pendekatan eudaimonik memandang rasa senang secara jangka panjang. Pandangan eudaimonik menilai, manusia harus hidup apa adanya untuk manfaat yang luar biasa di masa depan.

    Kita harus mengejar makna dan potensi diri melalui kebaikan, keadilan, jujur, dan keberanian. Orang-orang yang memegang prinsip eudaimonik justru menerima dan tidak menolak pengalaman sedih dan tidak menyenangkan.

    Justru, pengalaman-pengalaman itu diambil untuk pemaknaan lebih dalam mengenai kebahagiaan dan memberi kontribusi pada penguatan diri.

    Oleh karena itu, menurut Lowri, hidup bahagia itu bukan berarti menghindari masa-masa sulit--justru sebaliknya. "Bahagia adalah bagaimana kita merespons berbagai macam hal dalam hidup dan tumbuh bersama pengalaman. Apapun pengalaman tersebut," jelasnya.

    Sebuah penelitian, kata dia, menunjukkan bahwa semakin beragam pengalaman yang datang akan semakin baik untuk kita--namun sekali lagi, hal itu tergantung bagaimana kita meresponsnya. Ya, toleransi psikologi kita dalam melewati pengalaman buruk akan membuat kita semakin tangguh.

    Nah, mana yang Anda pilih?

    INTRO

    WHAT DO YOU THINK?
    MUST READ STORIES