Garuda Indonesia dan Citilink telah sepakat dengan aturan ini, namun AirAsia menanggapi berbeda.
Feed.merdeka.com - Nanggroe Aceh Darussalam dikenal sebagai provinsi di Indonesia yang paling ketat dengan aturan agama Islam. Kota berjuluk serambi Mekah ini mewajibkan seluruh wanita di sana untuk mengenakan pakaian muslim dan tentunya jilbab.
Ini juga berlaku pada pramugari yang bertugas di sana. Aceh telah mengumumkan bahwa semua pramugari wanita Muslim yang terbang ke bandara mereka harus mengenakan jilbab saat terbang. Jika tidak, mereka akan menghadapi hukuman polisi agama.
Laman The Star melaporkan bahwa pemerintah Daerah Istimewa Aceh telah mengeluarkan sebuah surat pada 31 Januari 2018 bagi semua maskapai yang terbang ke wilayah tersebut terkait peraturan baru mereka. Aceh adalah satu-satunya provinsi di Indonesia yang mempraktikkan hukum Syariah sejak tahun 2001 sebagai bagian dari kesepakatan damai dengan pemerintah pusat.
Meski warga negara Indonesia mayoritas beragama Islam, wanita bebas memilih apakah mereka ingin berjilbab atau tidak, kecuali di Aceh. Wanita non-Muslim tidak harus memakai jilbab tapi harus berpakaian sopan. Melansir CNA, keputusan tersebut dibuat saat mereka menemukan pramugari wanita Muslim tidak mengenakan jilbab selama bertugas, hingga akhirnya Aceh mengeluarkan peraturan baru tersebut.
Bupati Aceh Besar Mawardy Ali berharap maskapai penerbangan menghormati keunikan Aceh dimana Syariah diterapkan.
"Kami menyebarkan peraturan ini ke maskapai penerbangan sampai akhir minggu ini. Kemudian, kita akan membicarakan hukuman jika kita menemukan telah terjadi pelanggaran," katanya.
Meskipun belum jelas hukuman apa yang akan diberikan, itu tidak termasuk cambukan publik yang merupakan praktik syariah di Aceh. Maskapai Garuda Indonesia dan Citilink sepenuhnya mendukung langkah ini karena mereka akan menambahkan jilbab ke seragam pramugarinya. Namun, sepertinya AirAsia dan Firefly sendiri menghadapinya secara berbeda.
AirAsia mengatakan bahwa mereka hanya akan menjadwalkan pramugari laki-laki untuk melayani penerbangan ke Aceh untuk saat ini.
"AirAsia mengakui peraturan yang diberlakukan oleh otoritas wilayah Aceh. Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa operasi kami sesuai dengan itu. Untuk sementara, semua penerbangan AirAsia dari dan ke Aceh akan dioperasikan oleh awak kabin laki-laki," kata mereka dalam sebuah pernyataan.
Firefly sedang mempertimbangkan langkah serupa dengan hanya memperbolehkan awak laki-laki atau non-Muslim dalam penerbangan ke Aceh. Mereka juga mengatakan bahwa mereka dapat menambahkan jilbab untuk pramugari wanita mereka namun masih mengevaluasi langkah tersebut.
Beli spring bed dari pedagang keliling, warga kaget saat bongkar isinya
1 Februari 2018 17:00