Tanaman itu mungkin hanya tumbuh di...
Feed.merdeka.com - Anda masih ingat dengan nama Odoardo Beccari, penemu flora endemik Sumatera, bunga bangkai (Amorphophallus titanum)? Ya, dia menemukan bunga bangkai pada 1878, namun ternyata itu bukan temuan luar biasanya yang pertama.
Sebelumnya atau pada 1866, Beccari tengah menjelajahi daerah pengunungan dan berhutan di Sarawak, Borneo--kini berbatasan dengan Taman Nasional Kubah.
Di tengah penjelajahan itu, Beccari menemukan spesimen aneh di tanah yang lembab. Tinggi spesimen itu hanya sembilan sentimeter, batangnya putih disertai mahkota dengan bunga cokelat kemerahan dan orens.
Dikutip laman Real Clear Science, bentuk tanaman itu mirip dengan serangga yang memiliki antena di kepalanya. Melihat tanaman itu, Beccari langsung menggambar spesimen secara rinci di bukunya.
Dia lantas menamai tanaman itu Thismia neptunis. Setelah penemuan itu, Beccari tak lagi mehilat neptunis sampai akhir Januari 2017.
Nah tanaman itu muncul kembali di Gunung Matang, Sarawak bagian barat Borneo, Malaysia. Penemuan itu kemudian diteliti lagi dan dipublikasikan dalam Jurnal Phytotaxa oleh peneliti dari Lembaga Penelitian Tanaman dari Universitas Palacky, Ceko.
Dalam temuan itu, para peneliti memberikan fakta yaitu sebuah gambar atau foto neptunis dari beberapa sisi. Tanaman itu sama persis dengan temuan Beccari 151 silam.
Hasil temuan itu memunculkan hipotesis, yaitu neptunis tumbuh terbatas di hutan hujan dataran rendah. Mungkin hanya di Sarawak dan jumlahnya kurang dari 50 spesimen yang hidup.
Polisi larang pengendara buka GPS, tapi solusi untuk ojol ini bikin ngakak
13 Maret 2018 09:01Fakta baru generasi milenial yang bikin Anda berkata: oh kita juga ya?
12 Maret 2018 12:01