Akibat dari aksi ini, arus lalu lintas mengalami kemacetan.
Feed.merdeka.com - Aksi tidak terpuji dilakukan ratusan pengemudi ojek online ini, mereka melakukan pemblokiran jalan karena menolak razia yang dilakukan aparat kepolisian. Tindakan tersebut dilakukan tepat di pusat perbelanjaan Kota Kasablanka, Jl KH Abdullah Syafi'i, Jakarta Selatan.
Pemblokiran jalan ini diunggah oleh akun Ade Rahman dalam grup Facebook bernama 'Koran Gojek Keluhan Driver Customer II'. Namun dia tidak mengaku tidak mengetahui alasan pemblokiran tersebut dalam postingannya.
"Katanya menurut keterangan di video ini Ojol ngeblok jalan didepan Kokas. Mungkin ada yg tau kronologisnya disini warga koran fb. #Mari kita Diskusi positif di sinih yah sodara," tulis Ade.
Namun, suara perekam menyebut aksi tersebut dilakukan karena razia yang dilakukan aparat kepolisian tepat di turunan Jembatan Layang Non Tol dari arah Sudirman, Jakarta Pusat. Akibat dari aksi ini, arus lalu lintas mengalami kemacetan.
Sekadar diketahui, jembatan JNLT Casablanca-Kp Melayu ini memang melarang kendaraan roda dua melintas di atasnya. Rambu-rambu larangan pun sudah dipasang di awal tanjakan.
Pelarangan ini dilakukan secara ketat setelah terjadinya musibah, di mana seorang pengendara motor terjatuh dari atas jembatan yang menyebabkan istrinya tewas di lokasi kejadian, beberapa saat setelah jembatan itu resmi dibuka untuk umum.
Razia kepolisian kerap kali dilakukan di turunan jembatan. Namun banyak pihak yang memprotes dan polisi dianggap melakukan perangkap. Meski demikian, ulah para pengendara roda dua itu tidak dapat dibenarkan, karena bisa membahayakan jiwa mereka sendiri jika nekat berkendara di atas JNLT.
Kasihan bocah, uang hasil dagang roti buat orangtua malah dicuri
20 Juli 2017 11:49