Keluarga mengklarifikasi bahwa ayah mertua itu hanya berpura-pura saja mencium paksa pengantin wanita. Diduga, pria itu menjalankan ritual adat setempat yang berakting --alias prank--mencium paksa pengantin wanita di hari istimewanya itu.
Video ini menjadi sangat viral di media sosial China. Karena pemberitaan itu dinilai merugikan, ayah mertua ini menyewa pengacara untuk membersihkan namanya.
Dalam pernyataan yang dirilis kemarin, demikian dilansir dari situs Shanghaiist 27 Februari 2018, Jiangsu Dazhi Law Firm menekankan bahwa kisah. foto, dan video yang beredar telah merugikan kliennya. Selain itu, penyebaran video itu juga dinilai merusak imej adat-istiadat di Yancheng.
Dalam pernyataan itu diklaim bahwa si ayah mertua--yang bermarga Bian, menjadi tuan rumah sebuah pesta besar pada hari Kamis di sbeuah hotel setempat untuk merayakan pernikahan anak laki-lakinya. Dia mengundang banyak kerabat, teman, dan rekan kerja.
Dalam pesta itu, Bian berakting untuk mengikuti tradisi setempat untuk mengerjai/menjahili pengantin perempuan (pranking the bride/闹新娘å). Ketika Bian tampak mencium menantunya yang baru itu--demikian tertulis dalam pernyataan--sebenarnya itu hanya berpura-pura saja.
"Namun, video dan foto yang beredar malah disalahartikan sehingga melanggar privasi keluarga dan secara tidak benar mencoreng integritas Bian," demikian pernyataan kantor hukum itu.
Pihak keluarga melalui pengacaranya meminta pihak yang sudah memublikasikan video itu untuk menghapusnya.