Pancaroba makin tidak bisa diprediksi.
Feed - Musim peralihan (pancaroba) sudah tidak bisa diprediksi lagi. Kalau sebelumnya musim ini terjadi di bulan Maret hingga April serta Oktober hingga Desember, kini pancaroba terjadi kapan pun juga.
Contohnya di Juni 2015 ini. Secara teori, bulan Juni merupakan musim panas di Indonesia. Tapi nyatanya hujan masih turun cukup deras.
Musim seperti ini semakin membuka jalan penyakit untuk masuk ke tubuh Anda. Waspada pada beberapa jenis penyakit pancaroba dan lihat bagaimana cara pencegahannya.
Diare
Gejala yang biasanya ditemukan adalah buang air besar terus menerus disertai dengan rasa mulas yang berkepanjangan, dehidrasi, mual dan muntah. Menurut Dinas Kesehatan tahun 204, cara terbaik mencegah diare adalah dengan makan dan minum yang sudah matang. Perhatikan juga sanitasi rumah tinggal/kantor Anda.
Influenza
Penyakit ini tergolong ringan tapi menyebalkan. Gejala yang paling umum dari penyakit ini adalah menggigil, demam, nyeri tenggorok, nyeri otot, nyeri kepala berat, batuk, kelemahan. Cegah dengan sering mencuci tangan Anda dan jagalah jarak dengan penderitanya.
via inhusatu.com
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)
Termasuk gejala dari ISPA adalah badan pegal pegal (myalgia), beringus (rhinorrhea), batuk, sakit kepala, sakit pada tengorokan. Penyebab terjadinya ISPA adalah virus, bakteri dan jamur. Kebanyakan adalah virus.
Cara mencegah ISPA ini termasuk susah-susah gampang. Sebab tergantung pada cara kita mempertahankan imunitas tubuh. Perbanyaklah olah raga dan makan panganan sehat.
via disehat.com
Demam berdarah
Inilah penyakit yang paling sering ditemui di wilayah perkotaan di Indonesia. Meski sudah dicegah dengan fogging, cara pencegahan terbaik tetaplah dengan melakukan 3M; Mengubur, Menutup, dan Menguras.
Chikungunya
Chikungunya merupakan penyakit sejenis demam virus yang disebabkan alphavirus yang disebarkan oleh gigitan nyamuk dari spesies Aedes aegypti.
Gejala utama terkena penyakit chikungunya adalah tiba-tiba tubuh terasa demam diikuti dengan linu di persendian. Bahkan, karena salah satu gejala yang khas adalah timbulnya rasa pegal-pegal, ngilu, juga timbul rasa sakit pada tulang-tulang, ada yang menyebutnya sebagai demam tulang atau flu tulang. Metode pencegahannya cukup mudah: hindari kontak langsung dengan nyamuk pembawa virus ini dengan cara menjaga kebersihan lingkungan.
Leptospirosis
Banjir yang kerap terjadi di Jakarta bisa menyebabkan leptospirosis --penyakit akibat bakteri Leptospira sp. yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Khusus untuk Indonesia, penyakit ini biasanya ditularkan lewat tikus.
Cegahlah dengan memakai pelindung, seperti sarung tangan karet sewaktu berkontak dengan air kotor, pakaian pelindung kulit, beralas kaki, memakai sepatu bot, terutama jika kulit ada luka, borok, atau eksim. Biasakan membasuh tangan sehabis menangani hewan atau membersihkan gudang, dapur, dan tempat-tempat kotor.
Baca juga:
Usir Nyamuk Demam Berdarah dengan Cara Ini