Mereka kehilangan mata pencaharian. Karir dan masa depan terancam.
Feed - Sudah beberapa bulan ini liga sepakbola Indonesia vakum akibat pembekuan PSSI dari Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi. Pembekuan untuk tujuan membersihkan sepakbola Tanah Air dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) ini berdampak luas. Paling dahsyat adalah efeknya untuk para pemain.
Mereka kehilangan mata pencaharian. Karir dan masa depan terancam karena tidak ada liga untuk mengasah skill. Dan, harus mencari uang dengan cara lain. Paling mudah adalah dengan bermain di laga tarikan kampung (tarkam). Mereka dibayar per penampilan di atas lapangan "kelas dua".
via m.persib.co.id
Pemain Persija Jakarta dan Persib Bandung
Persija dan Persib yang dikenal memiliki rivalitas tinggi, ternyata bisa berdamai di atas lapangan tarkam. Seperti yang terjadi di turnamen Bina Jaya Cup 2015 di Lapangan Latus Jaya, Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat, 12 Juni 2015.
Seperti dikutip dari viva.co.id, mereka yang ambil bagian pada ajang tarkam ini di antaranya dua pemain Persija, Ramdani Lestaluhu dan Amarzukih. Lalu dua pilar Persib, Ahmad Jufriyanto dan Makan Konate. Adapula Titus Bonai.
Pemain Arema
Sementara itu pemain Arema Cronus dilarang oleh klubnya untuk berlaga di luar pengetahuan klub dengan alasan terikat kontrak. Dikatakan General Manager Ruddy Widodo, pemain Arema baru boleh bermain ala tarkam jika menyangkut kepentingan Tim Singo Edan.
"Kecuali kalau pertandingan tersebut melibatkan perusahaan yang sudah bekerja sama dengan Arema atau mensponsori pemain secara pribadi seperti beberapa hari yang lalu," kata Ruddy seperti dikutip dari Liputan6.com.
Bintang macam Cristian Gonzales
Pemain sekelas Cristian Gonzales pun ikut terkena badai pembekuan PSSI. Setelah tidak lagi punya pemasukan, Gonzales terpaksa menjual asetnya berupa Apartemen Waterplace di Pakuwon, Surabaya Barat, Surabaya.
"Terpaksa kami jual apartemen di Pakuwon buat melunasi DP apartemen di Belanda. Sudah kami tawarkan seminggu lalu karena kami memang lagi butuh uang secepatnya," kata Eva, istri dari Gonzales pada awal Mei 2015.
via keepo.me
Istri mengiba
Sebelum PSSI dibekukan, Gunawan Dwi Cahyo sudah empat bulan tidak digaji klubnya, Persija Jakarta. Kini nasib itu bertambah nahas karena klubnya pun tidak bisa bertanding sama sekali. Ini membuat Okie Agustina, istri dari Gunawan, merilis surat terbuka yang intinya meminta pencabutan pembekuan PSSI.
"Walaupun mungkin dianggap tidak berprestasi, tetapi dari sepakbola para suami bisa membiayai kehidupan kami, menyekolahkan anak-anak dan membeli susu untuk anak-anak," tulis Okie.
Baca juga: