1. HOME
  2.  » 
  3. TAG
  4.  » 
  5. S
  6.  » 
  7. SAINS


  8. Reporter :     29 November 2017 18:00

    Pakar: Geliat Gunung Agung mirip awal letusan dahsyat tahun 1963

    Akibat letusan 1963, sekitar 1.600 orang tewas dan suhu Bumi turun selama setahun.

    Feed.merdeka.com - Otoritas Indonesia telah menaikkan status Gunung Agung ke level tertinggi, yakni Awas. Menurut pakar, geliat Gunung Agung kali ini mirip awal letusan tahun 1963.

    Akibat letusan Gunung Agung tahun itu, 1.600 orang tewas. Letusan itu juga sampai menurunkan suhu Bumi sekitar 0,2 hingga 0,3 Celcius selama setahun.

    "Berdasarkan apa yang kami lihat pada 1963, aktivitas yang sekarang ini mirip dengan awal letusan itu," kata David Pyle, pakar gunung berapi di University of Oxford, seperti dikutip dari laman Coconuts, 29 November 2017. Aktivitas itu, antara lain, letusan-letusan kecil, lontaran gas dan batu cair serta abu.

    Apakah Gunung Agung sudah erupsi? "Ya--tapi keadaan bisa saja makin buruk," jawabnya singkat.

    Pyle juga menilai, peluang terjadinya letusan besar memang tinggi. "Tapi, mungkin itu membutuhkan waktu beberapa hari atau minggu," jelasnya.

    Skenario terburuk, imbuh Pyle, letusan tahun 1963 akan berulang--mungkin sedikit lebih besar.

    Jika kemungkinan buruk itu terjadi, radius 12 kilometer dari gunung itu harus steril. "Tapi, tidak perlu sampai harus mengevakuasi seluruh pulau (Bali)," jelasnya.

    Sementara itu, ahli geologi dari University of Adelaide Australia, Mark Tingay menjelaskan bahwa letusan abu yang berkelanjutan sejak Sabtu lalu, kini memasuki fase berikutnya yang lebih parah. "Dimana lava kental  (Gunung Agung) dapat menjebak gas yang bertekanan. Ini bisa berpotensi menimbulkan letusan," jelasnya.

    Namun, pakar vulkanologi University of Portsmouth di Inggris, Carmen Solana memilih untuk lebih berhati-hati. Menurutnya, ilmuwan masih belum mampu meramalkan seperti apa perkembangan letusan Gunung Agung.

    Ada dua kemungkinan yang bakal terjadi. "Aktivitasnya meningkat dengan cepat dan menghasilkan letusan dahsyat. Atau, bisa jadi  malah mereda," jelasnya. (ita)

    FOTO: AFP/Sonny Tumbelaka

    WHAT DO YOU THINK?
    MUST READ STORIES