"Menurut saya tidak ada risiko untuk hal ini."
Feed.merdeka.com - Seorang mahasiswi dari Universitas Shanghai menjual sel telurnya, demi mendapatkan iPhone. Demikian laporan investasi dari sebuah stasiun televisi lokal di China.
Dikutip laman South China Morning Post, investasi itu dilakukan oleh seorang wartawan yang mengaku sebagai broker di pasar gelap. Dalam rekaman kamera tersembunyi, wanita itu mengaku menjual sel telur mengikuti beberapa rekannya yang juga karyawan kantoran.
Dalam sesi wawancara tersebut, sang wanita ditanyakan mengenai riwayat kesehatan, pendidikan, sampai akhirnya bernegosiasi harga penjualan sel terlur. Wanita itu menawar dengan harga tinggi untuk sebuah sel telur.
Dalam laporan itu diketahui wanita tersebut sudah mendonorkan sebanyak 20 sel telur. "Menurut saya tidak ada risiko untuk hal ini. Bahkan wanita lain pun sudah melakukannya beberapa kali," kata wanita yang tak disebutkan namanya itu.
Faktanya dibandingkan donor sperma, donor sel telur memang dihargai cukup tinggi. Mengapa? Itu karena proses pendonoran yang tidak semudah donor sperma--hanya masturbasi, tapi wanita harus menjalani sejumlah prosedur.
Nah tahukah Anda berapa harga penjualan sel telur itu? Wanita itu diketahui menjual sel telurnya seharga Rp546 juta.
Uang dari penjualan itu diketahui akan digunakan wanita itu untuk membeli ponsel pintar, yaitu iPhone 7S.
Untuk diketahui, pendonor sel telur mayoritas berusia 20 tahunan dan penerimanya adalah wanita berusia 40 tahunan. Namun untuk penerimaan uang penjualan tersebut, sang pendonor baru bisa mendapatkan jatahnya setelah sel telur sudah dikeluarkan.
(Foto:Ilustrasi sel telur/MEL Magazine)