Setelah menemukan cinta dengan model yang disebut Ash, dia merasa percaya diri untuk menumbuhkan...
Feed.merdeka.com - Seorang wanita di Amerika Serikat menjalani kehidupan yang tidak biasa setelah didiagnosis menderita sindrom ovarium polikistik (PCOS). Kondisi itu mengakibatkan pertumbuhan rambut di wajahnya berlebih.
Seperti dikutip dari metro.co.uk, wanita bernama Nova Galaxia itu selama bertahun-tahun harus selalu mencukur rambut di wajahnya.
Dia mengaku sewaktu SMA kerap di-bully oleh teman-temannya di sekolah. "Seorang anak laki-laki di kelas di SMA menunjuk ke wajah saya dan mengatakan bahwa saya memiliki janggut yang lebih baik daripada yang mungkin dia inginkan," ujar wanita 26 tahun itu.
Akhirnya Nova bercukur setiap hari sebelum berangkat ke sekolah. Akan tetapi, janggut di wajahnya malah semakin tebal. Nova akan panik jika lupa membawa pisau cukur saat menginap. "Aku akan bangun pagi dan bercukur, berpura-pura mandi. Tetapi sungguh aku tidak tahan membiarkan diriku terlihat berjanggut."
Namun, setelah menemukan cinta dengan model yang disebut Ash, dia merasa percaya diri untuk menumbuhkan janggutnya. Mereka bertemu di landasan pacu, Ash tidak mengidentifikasi Nova sebagai pria atau wanita.
Mereka mulai berkencan pada 2012. "Saya berpikir dia lucu sekali. Kami berbicara dan saya menyadari kami memiliki banyak kesamaan," kata Nova.
Sejak itu Nova secara bertahap mulai berani membicarakan kondisinya. Dan pada Oktober tahun lalu, dia akhirnya membuang pisau cukurnya. Meski menyeramkan pada awalnya, dia mengaku sekarang mencintai janggutnya.
Bahkan dia memberinya sampo. Meskipun ada beberapa reaksi negatif, Nova menerima banyak komentar positif tentang jenggotnya, paling tidak dari Ash. "Aku cinta janggutnya," kata Ash.
Saat di jalan, orang-orang sering bertanya tentang jenis kelaminnya, tetapi Nova menganggap itu sudah biasa. Tidak sedikit yang mengira Nova adalah seorang transgender, tidak percaya bahwa dia wanita tulen.
"Orang-orang menuduh saya berpura-pura menjadi wanita, atau mereka menganggap saya transgender, tetapi saya tidak peduli. Ini bukan penghinaan, saya adalah wanita," ucap Nova.
Obat batuk herbal legendaris ini harganya hampir Rp1 juta di Amerika
27 Februari 2018 19:01